Luhut Didesak Mundur Amien Rais, Refly Harun: Jokowi Berada di Sebuah Situasi Simalakama

- 18 April 2022, 14:49 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan didesak Amien Rais untuk mundur dari jabatannya
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan didesak Amien Rais untuk mundur dari jabatannya /Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut berkomentar terkait pernyataan Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais yang mendesak agar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mundur dari jabatannya.

Amien Rais mengatakan, mayoritas masyarakat sipil sudah tak lagi percaya kepada Luhut Binsar Pandjaitan.

Hal tersebut diucapkan Amien Rais dalam pidatonya saat menghadiri acara Milad 1 Tahun Partai Ummat pada Minggu, 17 April 2022 kemarin.

Baca Juga: Politisi PDIP Masinton Pasaribu Siap Dibunuh karena Lawan Luhut, Hersubeno Arief: Ada Dukungan dari Megawati

Amien Rais bahkan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar segera memecat Luhut Binsar Pandjaitan apabila mantan KSP itu enggan mundur.

Pasalnya, Amien Rais melihat Luhut Binsar Pandjaitan tak lebih dari sekadar beban negara.

Menurut Refly Harun, saran yang direkomendasikan Amien Rais sangat rasional, termasuk ketika meminta agar pemerintahan Presiden Jokowi tak lagi menambah beban utang dan menghentikan sementara proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Juga: Fahri Hamzah Singgung Kasus Ratna Sarumpaet, Sebut Pejabat Publik Bohong dan Bikin Onar, Sindir Luhut?

"Apa yang disarankan Amien Rais tentunya semuanya rasional untuk kepentingan bangsa dan negara tentunya," kata Refly Harun.

Refly Harun menilai, kini Jokowi tengah berada dalam dilema. 

Pasalnya, kata Refly Harun, Jokowi membutuhkan Luhut Binsar Pandjaitan yang dianggap berwibawa di antara menteri-menteri lainnya. 

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Hubungan PDIP dan Jokowi Kian Merenggang, Refly Harun: Luhut Jadi Musuh Bersama

Sementara di sisi lain, Luhut Binsar Pandjaitan sudah dianggap publik sebagai musuh bersama.

Bahkan, menurut Refly Harun, partai politik di koalisi pemerintahan seperti PDIP juga selalu menyerang Luhut Binsar Pandjaitan melalui beberapa tokohnya.

"Sehingga beban ini menumpuk di Presiden Jokowi. Presiden Jokowi seperti berada pada sebuah situasi simalakama, dimakan mati ibu, nggak dimakan mati bapak, dan nggak bisa dijual karena bukan barang," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 18 April 2022.

Mantan Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, tak ada jaminan bagi Jokowi untuk kembali memperoleh kepercayaan publik dan membuat PDIP senang apabila Luhut Binsar Pandjaitan dipecat.

Baca Juga: La Nyalla Sebut Luhut Bohong Soal Big Data, Anthony Budiawan: Penyebar Berita Bohong Dihukum 6 Tahun Penjara

Bahkan menurut Refly Harun, dengan memecat Luhut Binsar Pandjaitan dari kabinet, maka Jokowi akan kehilangan orang yang kerap dijadikannya sebagai senjata rahasia dalam misi-misi yang membutuhkan kecepatan dan sumber daya yang tidak sedikit.

"Karena itu, saya membayangkan memang Jokowi akan berada pada dilema dan dilema tersebut tidak akan pernah dia selesaikan seandainya memang Luhut tidak diberhentikan karena akan muncul terus pro dan kontra," ucapnya.

"Kalau Luhut diberhentikan, (Jokowi) kehilangan orang kepercayaan yang workable. Mungkin bisa digantikan dengan mencari orang yang tepat di posisi yang tepat dan tidak mungkin tidak ada pengganti Luhut," kata Refly Harun menambahkan.

Refly Harun menegaskan, semua pilihan tersebut mutlak berada di tangan Jokowi.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x