SEPUTARTANGSEL.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut hubungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin merenggang.
Menurut Fahri Hamzah, pemicu perpecahan antara PDIP dan Jokowi adalah karena Presiden lebih dekat dengan musuh bebuyutan partai.
Fahri Hamzah menjelaskan, dibandingkan dengan PDIP, Jokowi saat ini lebih terbantu oleh pengusaha dan pimpinan partai lainnya. Hal ini dilihatnya sebagai konsekuensi dari masa lalu, di mana sistem tidak diatur dengan baik, sehingga seolah-olah ada koalisi dalam presidensialisme.
Karena itu, Fahri Hamzah menyarankan agar presidential threshold dihapuskan, sehingga masing-masing partai bisa mengusungkan calon.
Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengaku sepakat dengan pernyataan mantan Wakil Ketua DPR RI itu.
"Memang kalau kita lihat, semua terjadi karena kekacauan sistem bernegara kita. Kita sistem pemerintahan presidensil, tapi rasa parlementer," kata Refly Harun.