Emak-emak Meninggal Saat Antre Minyak Goreng Langka, Rocky Gerung: Presiden Justru Siap-siap Rayakan IKN

- 13 Maret 2022, 19:32 WIB
Rocky Gerung respons kejadian seorang emak-emak yang meninggal saat antre minyak goreng yang langka
Rocky Gerung respons kejadian seorang emak-emak yang meninggal saat antre minyak goreng yang langka /Tangkapan layar/Youtube.com/Indonesia Lawyers Club/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung merespons adanya kejadian soal emak-emak yang meninggal di Berau, Kalimantan Timur pada saat antre minyak goreng yang sedang langka.

Emak-emak tersebut awalnya ikut antrean minyak goreng di halaman sebuah minimarket di Jalan Kampung Cina, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, pada Sabtu, 12 Maret 2022 pagi, namun baru saja ikut korban mengalami batuk, kejang-kejang dan terjatuh di lokasi.

Emak-emak itu kemudian dilarikan ke rumah sakit, akan tetapi korban meninggal dunia dalam perjalanan.

Baca Juga: UPDATE 13 Maret 2022: Total Kasus Positif Covid-19 di Tangsel Berjumlah 79.394, Pasien Sembuh 74381

Melalui unggahan video di kanal YouTube miliknya pada Minggu, 13 Maret 2022, Rocky Gerung menilai meninggalnya emak-emak itu terjadi karena kebijakan yang tidak dikoordinasi.

"Akhirnya kebijakan-kebijakan yang tidak dikoordinasi itu langsung harganya adalah nyawa rakyat Indonesia," kata Rocky Gerung yang dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 13 Maret 2022.

Rocky Gerung pun menyayangkan dan empati terhadap emak-emak tersebut yang berniat membawa minyak goreng yang sedang langka saat ini justru mendapatkan kenyataan yang menyedihkan.

Baca Juga: Kemenag Terbitkan Logo Halal Baru, Fadli Zon: Jaminan MUI Lebih Terpercaya

"Saya bisa bayangkan dia bersiap-siap pagi-pagi dari rumahnya karena memang kebutuhan minyak goreng lalu dia mulai antre dan bahkan mungkin antrean itu belum panjang," ujarnya.

"Tapi dia niatkan itu supaya dia tiba lebih cepat terus supaya bisa bawa pulang minyak goreng. Dan yang terjadi, yang dibawa pulang adalah jenazah almarhumah,” sambungnya.

Selain itu, ahli filsafat ini menyayangkan sikap dari Presiden Jokowi yang justru lebih mempersiapkan Ibu Kota Negara (IKN) baru dengan suka cita.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Trend Kasus Covid-19 Nasional Menurun, WHO sebut Karena Sebagian Mengurangi Pengujian

"Dan itu yang mesti bikin renungan sebetulnya, sementara presiden justru sedang bersiap-siap untuk merayakan Ibu Kota Negara dengan mengundang segala macam pejabat negara untuk bersuka ria di situ kan, jadi ada kontras lah," tuturnya.

Menurut Rocky, Indonesia yang memiliki Pancasila justru gagal menjamin kesejahteraan rakyatnya karena ketidakmampuan Presiden Jokowi.

"Kalau kita bayangkan, bahwa bangsa ini adalah pancasila, ada kemanusiaan yang adil dan beradab, ada keadilan sosial, semua itu value, nilai yang akhirnya batal karena ketidakmampuan presiden untuk menjamin kesejahteraan rakyat," pungkasnya.

Baca Juga: Ustadz Felix Siauw Ngaku Kasihan Soal Logo Halal Baru: Pengusaha Pengen Halal Jadi Sulit, Tambah Lagi Biaya

Lebih lanjut, Rocky memberikan contoh di negara-negara barat yang harga tomat naik 1 Euro, harga kentang naik 10 Sen, itu bisa pemerintah jatuh karena tidak bisa jamin stabilitas ekonomi, apalagi soal keadilan.

"Tapi kultur yang beda, kita punya Pancasila, tapi membiarkan orang antre berbulan-bulan peristiwa itu dan tidak seorang pun yang di kabinet yang mampu menerangkan apa yang terjadi," tegasnya.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini