Luhut Sibuk Telponan Saat Jokowi Pidato, Refly Harun: Memang Soal Senioritas Ya, Mungkin Tak Terlalu Sungkan

- 6 Februari 2022, 09:40 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan sibuk teleponan saat Presiden Jokowi berpidato.
Luhut Binsar Pandjaitan sibuk teleponan saat Presiden Jokowi berpidato. /Tangkap layar YouTube.com/Sekretariat Presiden./

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan publik.

Hal itu berawal saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato di Kawasan Dermaga Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba pada Rabu, 2 Februari 2022.

Nampak beberapa pejabat berjejer di belakang Jokowi, seperti Luhut, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Bupati Toba Poltak Sitorus dan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.

Baca Juga: Luhut Imbau Lansia Tak Keluar Rumah Sebulan, Pandu Riono: 153 Kematian di DKI Hampir Separuhnya Lansia

Namun, nampak Luhut sedang sibuk menerima telepon di saat Jokowi menyampaikan pidato ketika mengesahkan pembangunan pelabuhan penyeberangan di Kawasan Danau Toba.

Sikap Luhut yang menerima telepon saat Jokowi berpidato tersebut turut ditanggapi oleh Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Refly Harun membandingkan sikap Luhut dengan Sandiaga Uno yang terlihat tegas dan tegap mendengarkan pidato Jokowi.

Hal itu disampaikan oleh Pakar Hukum Tata Negara itu melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 5 Februari 2022.

Baca Juga: Busyro Muqoddas Sebut UU IKN Posisikan Rakyat Jadi Sapi Perah, Refly Harun: Seolah-olah Kita Tak Bisa Lagi...

"Ketika kita lihat menteri pariwisata Sandiaga Uno justru dalam sikap yang sangat tegas, tegap ya, sikap resmi ya," kata Refly Harun.

Advokat itu menduga sikap Luhut yang sibuk menerima telepon itu dapat dikaitkan dengan soal senioritas.

Menurutnya, mungkin Luhut merasa lebih senior dibandingkan Jokowi, sehingga tidak terlalu sungkan ketika berhubungan dengan presiden.

"Jadi memang soal senioritas ya, karena Luhut senior mungkin dia merasa tidak terlalu sungkan dalam berhubungan dengan Presiden Jokowi. Jadi tidak lagi seperti bawahan dan atasan tapi sudah lebih pada kolega ya, mungkin begitu," ujarnya.

Baca Juga: Refly Harun Soroti Pengusiran Haikal Hassan: Ditolak Hanya karena Beda Orientasi Politik, Padahal Agama Sama

Lebih lanjut, Refly Harun mengungkapkan dari sisi psikologi, hubungan antara Sandiaga Uno dengan Jokowi tentu akan berbeda derajatnya dengan hubungan Luhut dan Jokowi, termasuk dengan Basuki Hadimuljono.

"Sebenernya dari sisi psikologi sesungguhnya, jadi kalau misalnya kita lihat hubungan antara Sandiaga Uno dengan Jokowi pasti berbeda derajatnya dengan hubungan Luhut Binsar Pandjaitan dengan Jokowi, berbeda pula hubungannya dengan Basuki Hadimuljono," ungkapnya.

Dia mengatakan hal tersebut terjadi karena kedekatan. Menurutnya, kedekatan itu tidak bisa dijelaskan, baik dengan sikap, gestur, maupun gaya komunikasi.

"Jadi itu soal kedekatan, jadi kedekatan itu memang tidak bisa dijelaskan, hanya bisa dijelaskan dengan sikap, dengan gestur ya, dengan gaya komunikasi," pungkasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini