Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Budayawan Betawi, Ridwan Saidi mengaku setuju dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta.
Pasalnya, Ridwan Saidi mengungkapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pernah memprediksikan bahwa Jakarta akan tenggelam dalam kurun waktu kurang lebih 10 tahun lagi.
Terlebih, Ridwan Saidi mengatakan di Jakarta sudah tidak bisa melihat pantai karena sudah sebagian besar wilayahnya tertutup.
Baca Juga: Tanggapi Pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Ridwan Saidi: Saya Setuju, Tapi Apa Mesti ke Situ?
Hal itu diungkapkan oleh Ridwan Saidi dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club 'SAH! IBU KOTA PINDAH: KENAPA MENOLAK?' pada 21 Januari 2022.
"Kalau prinsipnya mau pindah, pindah. Kita nggak ada soal di sini. Apalagi Presiden Biden sudah mengatakan dalam 10 tahun tenggelem nih Jakarta. Ya gimana? Kita udah nggak bisa lihat pantai, dari arah kota nggak ada, udah tutup semua," kata Ridwan Saidi.
Budayawan yang akrab disapa Babe Ridwan itu juga mengungkapkan para nelayan sudah tidak bisa mencari makan.
Menurutnya, hal itu dikarenakan kerap terjadi pengusiran terhadap para nelayan akibat adanya pembangunan di Jakarta yang sudah sangat padat.
Baca Juga: Tanggapi Polemik Pemindahan IKN, Jusuf Kalla 'Turun Gunung' Bela Pemerintah: Akan Beri Otonomi yang Lebih Baik
"Nelayan abis nggak bisa nyari makan, digebah sono digebah kemari, mau kemane?" ujarnya.
Kendati setuju dengan pemindahan IKN dari Jakarta, Babe Ridwan menegaskan tidak sepakat bila ibu kota baru dipindahkan ke ke Penajam Paser Utama (PPU), Kalimantan Timur.
Pasalnya, Ridwan Saidi menilai pemindahan IKN baru ke Kalimantan Timur terlalu jauh dan akan merusak tata ruang yang sudah bagus di daerah tersebut.
Terlebih, mantan Anggota DPR RI itu menyampikan tidak mudah membuat sebuah daerah menjadi zona ekonomi hanya dengan memindahkan ibu kota.
Baca Juga: Soal Pemindahan IKN ke Kalimantan Timur, Dokter Tirta: Saya Senang, Tapi Ada Beberapa Hal yang Harus Diawasi
"Dengan dia jadi ibu kota apa dia langsung jadi zona ekonomi? Nggak segampang itu, nggak semudah itu," ucapnya.
Oleh karena itu, Ridwan Saidi meminta pemerintah memikirkan ulang terkait lokasi IKN baru.
Menurutnya, UU IKN yang sudah terlanjur disahkan tidak menjadi masalah karena UU bisa kembali dibuat.
"Jadi, dipikir ulang, ojo mekso-mekso (jangan maksa-maksa), ada UU gapapa udah terlanjur bikin, nanti bisa dibikin lagi," pungkasnya.***
