Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Polri berencana untuk kembali mengubah warna seragam Satpam yang semula berwarna cokelat muda menjadi krem.
Rencana kembali diubahnya seragam Satpam tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang kebingungan membedakan warna seragam Polri dan Satpam.
Pasalnya, tidak sedikit masyarakat yang mengatakan warna seragam polisi dan Satpam terlalu mirip.
Baca Juga: Sempat Dilarang, Ekspor Batu Bara Dibuka Lagi, Alvin Lie: Makin Banyak Peraturan Usianya Cuma Beberapa Hari
Kembali diubahnya warna seragam Satpam itu menuai kritik dari sejumlah tokoh. Salah satunya dari mantan Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie yang melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Polri.
Alvin Lie mempertanyakan pihak yang akan bertanggung jawab terhadap biaya produksi seragam Satpam yang baru.
Hal itu disampaikan oleh Alvin Lie melalui cuitan di akun Twitter @alvinlie21 pada Kamis, 13 Januari 2022.
"Siapa yg menanggung biaya pembuatan seragam warna baru?" tanya Alvin Lie.
Baca Juga: Jepang Temukan Banyak Vaksin Moderna Terkontaminasi, Alvin Lie Ingatkan Kemenkes: Jangan Tunggu Jatuh Korban
Pria yang juga seorang Pengamat Penerbangan itu juga mempertanyakan pihak yang keliru membuat kebijakan diubahnya warna seragam Satpam beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, sebelum berwarna cokelat muda mirip polisi, warna seragam Satpam adalah putih dan biru tua.
"Siapa yg keliru bikin kebijakan?" ujarnya.
Lebih lanjut, Alvin Lie juga mempertanyakan mengenai pihak yang menanggung biaya terhadap kekeliruan kebijakan.
Baca Juga: Harta Kekayaan Luhut Binsar Pandjaitan Naik Rp67,7 Miliar Selama Setahun Pandemi, Alvin Lie: Fantastis
Bahkan, dia mempertanyakan pihak yang mendapatkan manfaat dari kebijakan diubahnya warna seragam Satpam tersebut.
"Siapa yg menanggung biaya thd kekeliruan kebijakan? Siapa yg mengeruk manfaat?" ucapnya.
Dalam cuitan sebelumnya, Alvin Lie juga mengkritik kebijakan Polri yang akan kembali mengubah warna seragam Satpam tersebut.
Pasalnya, dia mengungkapkan diubahnya warna seragam Satpam akan berdampak pada pihak swasta yang menanggung beban biaya pembuatan seragam.
"Bikin kebijakan sendiri. Bingung sendiri. Dampaknya beban biaya pembuatan seragam yg ditanggung swasta," pungkasnya.***
