Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini menjadi sorotan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Pengamat Penerbangan Alvin Lie di media sosial.
Hal itu terjadi usai Faldo Maldini ikut mengomentari banyaknya mural yang mengkritik pemerintah. Salah satunya mural 'Tuhan Aku Lapar' yang sudah dihapus oleh aparat.
Dalam komentarnya itu, Faldo Maldini mengungkapkan jika sedang lapar sebaiknya membeli makan, bukan malah membeli cat untuk membuat mural.
Baca Juga: Faldo Maldini Protes Mural Jokowi 404: Not Found, Angga Sasongko: Politisi Cupu
Alhasil, komentar mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) itu ditanggapi oleh netizen yang menyinggung pengecatan Pesawat Kepresidenan yang sempat ramai beberapa waktu lalu.
Mendapat tanggapan tersebut, Faldo mencoba berkilah dengan mengatakan pesawat harus segera dicat usai dibongkar agar tidak meninggalkan dempul.
"Bongkar mesin pesawat, kan mesti dicat lagi, Pak. Kalau nggak, banyak dempulnya pesawat Presiden. Kita aja mobil didempul pengen buru-buru dicat," tulis Faldo, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @FaldoMaldini, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Baca Juga: Faldo Maldini Disebut Ngabalin Versi Milenial Setelah Kritik Mural Pemerintahan Jokowi, Begini Kata Netizen
Jawaban Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu pun mengundang komentar Pendiri Maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti lewat akun @susipudjiastuti mengomentari cuitan Faldo tersebut dengan mengirimkan dua buah emoticon, yaitu emoticon terkejut dan tepok jidat.
Tidak hanya Susi Pudjiastuti, Alvin Lie juga ikut mengomentari pernyataan Faldo tersebut.
Baca Juga: Faldo Maldini Sebut Mural Tanpa Izin Melawan Hukum, Ulil: Bergabung dengan Kekuasaan, Cepat Tua?
Melalui akun Twitter @alvinlie21, Alvin Lie berbaik hati untuk menjelaskan bahwa perawatan pesawat tidak harus dengan melakukan pengecatan ulang.
Alvin Lie mengungkapkan metode pengecatan pesawat berbeda dengan pengecatan mobil seperti yang disinggung mantan Ketum BEM UI itu sebelumnya.
"Cat lama harus diamplas dulu sampai ke pelapis dasar (sanding) atau sampai ke kulit pswt (stripping) baru kemudian dicat. Catnya juga khusus tahan panas, dingin & gesekan angin," ungkap Alvin Lie.***
