Yustinus Prastowo Jawab Said Didu Soal Rasio Utang Pemerintahan Jokowi, Netizen: Rezim Memang Nggak Becus

- 20 November 2021, 09:41 WIB
Juru Bicara Menkeu, Yustinus Prastowo
Juru Bicara Menkeu, Yustinus Prastowo /Tangkapan layar Twitter/@prastow//

SEPUTARTANGSEL.COM - Juru bicara Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Yustinus Prastowo jawab cuitan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu terkait utang negara di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan Said Didu yang mengatakan bahwa utang pemerintahan Jokowi naik sebanyak Rp4.000 triliun selama tujuh tahun terakhir, dianggap Yustinus Prastowo hanya menakut-nakuti dan menebar keresahan kepada publik.

Hal ini diungkapkan Yustinus Prastowo melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 19 November 2021 kemarin.

Baca Juga: Miris dengan Nasib Fadli Zon, Said Didu Semakin Ogah Gabung Partai Politik

"Jelas sekali kalau Anda memang tidak jelas. Hanya menakut-nakuti publik dan menebar keresahan. Seolah utang naik dlm kondisi statis dan normal," kata Yustinus Prastowo, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @prastow pada Sabtu, 20 November 2021.

Yustinus Prastowo memaparkan, pada periode pertama pemerintahan Jokowi, proporsi utang naik sebanyak 6%. Hal ini juga diikuti dengan hasil dari belanja publik yang luar biasa.

Selanjutnya, proporsi utang pemerintahan Jokowi pada periode 2020-2021 kembali naik sebanyak 7%. Hal ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jokowi Pamer Sudah Bangun 1.640 Km Jalan Tol, Said Didu: Hasilnya BUMN yang Ditugaskan Siap-Siap Bangkrut

"Periode I Jokowi proporsi naik 6% dg belanja publik dan hasil yang luar biasa. 2020-21 proporsi naik 8% utk menghadapi dampak pandemi," jelasnya.

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x