Menaker Sebut Upah Minimum Indonesia Terlalu Tinggi, Farid Gaban Bantah Pakai Data: Hanya Menang dari Myanmar

- 17 November 2021, 22:27 WIB
Menaker Ida Fauziyah sebut upah minimum di Indonesia terlalu tinggi, dibantah Jurnalis senior Farid Gaban.
Menaker Ida Fauziyah sebut upah minimum di Indonesia terlalu tinggi, dibantah Jurnalis senior Farid Gaban. /Dok. Kemnaker/

Bantahan Farid Gaban terhadap pernyataan Menaker Ida Fauziyah soal upah minimum di Indonesia terlalu tinggi.
Bantahan Farid Gaban terhadap pernyataan Menaker Ida Fauziyah soal upah minimum di Indonesia terlalu tinggi.

Pendiri Yayasan Zamrud Khatulistiwa itu membantah pernyataan dari Ida Fauziyah dengan mengunggah data statistik dari Global Wage Report 2020-2021.

Berdasarkan data dari Global Wage Report 2020-2021, dia mengungkapkan upah minimum di Indonesia nyatanya tidak tinggi seperti yang disampaikan Menaker.

Pasalnya, upah minimum Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau negara-negara Asia Tenggara, hanya lebih tinggi dari Myanmar.

"Menurut Global Wage Report 2020-2021: upah minimum RI ada di papan bawah negara2 Asean, hanya menang dari Myanmar," ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah Instruksikan Pemda Tak Naikkan Upah Minimum, Tiga Gubernur Ini Membangkang

Sebelumnya, Ida Fauziyah mengatakan Indonesia menjadi negara satu-satunya yang upah minimumnya melebihi median upah atau lebih dari satu.

Hal itu disampaikan Menaker dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual pada Selasa, 16 November 2021.

"Besaran upah minimum saat ini hampir di seluruh wilayah Indonesia sudah melebihi median upah," ucap Ida Fauziyah, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Kementerian Ketenagakerjaan RI pada Rabu, 17 November 2021.

"Bahkan Indonesia menjadi satu-satunya negara dengan Kaitz Index lebih besar dari satu, di mana idealnya berada pada kisaran 0,4 sampai 0,6," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x