Greenpeace Dipolisikan Husin Shihab, Syahrial Nasution: Kebhinekaan Ide Dirusak Para Pendukung Jokowi

- 14 November 2021, 09:40 WIB
Syahrial Nasution menanggapi dipolisikannya Greenpeace oleh Husin Shihab.
Syahrial Nasution menanggapi dipolisikannya Greenpeace oleh Husin Shihab. /Twitter.com/@syahrial_nst/

SEPUTARTANGSEL.COM - Greenpeace resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya usai mengkritisi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal deforestasi di Konferensi COP26 pada Selasa, 9 November 2021.

Adalah Ketua Cyber Indonesia Husin Shihab yang mempolisikan Greenpeace karena dinilai telah membuat berita bohong dan menyesatkan soal data deforestasi yang disampaikan Jokowi.

Tindakan mempolisikan Greenpeace yang dilakukan oleh Husin Shihab itu membuat Politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution ikut angkat bicara.

Baca Juga: Greenpeace Dipolisikan Usai Kritisi Pidato Jokowi Soal Deforestasi, Cipta Panca: Dia Malu Junjungannya Bohong

Syahrial Nasution mengatakan kepak sayap kebhinekaan yang selama ini bermunculan melalui baliho-baliho dinilainya hanya sebatas jargon.

Pasalnya, Syahrial Nasution mengungkapkan keragaman ide, fakta, hingga kritik terhadap Pemerintahan Jokowi malah dijadikan musuh.

Hal itu disampaikan oleh Syahrial Nasution melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 14 November 2021.

Baca Juga: Sindir Siti Nurbaya Bakar Soal Deforestasi, Dokter Berlian Idris: Menteri Lingkungan Hidup Terbalik

"Kepak sayap kebhinnekaan cuma jargon. Keragaman ide, fakta apalagi kritik dijadikan klaster sbg musuh," tulis Syahrial Nasution, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @syahrial_nst, Minggu, 14 November 2021.

Menurut Deputi Balitbang Partai Demokrat itu, dipolisikannya Greenpeace menunjukkan perbedaan justru dipolitisir sebagai sebuah perlawanan yang harus dimusnahkan.

Dia mengatakan kebhinekaan ide malah dirusak oleh para pendukung Jokowi, walaupun para pendukungnya tersebut tidak memiliki kompetensi.

Baca Juga: Sebut PSI Partai Lokal, Syahrial Nasution: Cuma Mengurusi Indonesia di DKI

"Perbedaan dipolitisir sbg perlawanan, hrs dimusnahkan. Kebhinnekaan ide dirusak para pendukung Jokowi, meski tdk kompeten," ujarnya.

Syahrial menilai, kondisi pemerintahan yang seharusnya berupaya mewujudkan sistem yang demokratis justru menjadi pintu masuk bagi otoritarianisme.

"Demokratisasi justru jd pintu masuk otoriterianisme," ucapnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x