Baca Juga: Samsung Galaxy M22 Main di Pasar Harga HP Rp2-3 Jutaan, Ada 'Jalur Orang Dalem'
"Jgn terkecoh ketika sekedar ditangani lalu dianggap selesai," ujar Novel Baswedan.
Sebab, menurutnya, pelaku utama kemungkinan akan dilindungi sehingga kerugian negara tidak terpulihkan.
"Lalu pelaku utama dilindungi, kerugian negara tdk dipulihkan," ujar Novel Baswedan.
Di sisi lain, cuitan Novel Baswedan yang mengkritisi digelarnya OTT KPK itu mendapatkan ragam komentar dari Netizen.
"Klo kelebihan bayar itu termasuk korupsi gk? Klo menurut sy itu sgt merugikan, dari waktu utk pembahasan dikorupsi, dari pembagian anggaran jg dirugikan krn lebihnya itu bisa dipake utk pos lain. Kok kamu gk ngeliat sih, masih pny nalar kan?makanya jgn tebang pilih bang," ujar @paulussugianto.
Baca Juga: Atlet Muaythai Mia Amalia Raih Emas di Ajang PON Papua, Jadi Kado Manis HUT Ke-21 Provinsi Banten
"Saat anda dan kawan2 dianggap tdk lulus TWK di KPK kemudian diberhentikan dan ditawari jd PNS ditempat lain, saya yakin ada kasus yg melibatkan anak petinggi parpol yg mau ditutupi," ujar @akumas_tri.
"Sering kali yg berhasil terjerat bkn aktor intelektualnya, bahkan mayoritas dari mereka hanya sbg kurir yg "terkadang" sengaja dijebak utk menanggung porsi pemidanaan menggantikan posisi si Aktor Intelektual yg biasanya DPO," ujar @vikrammuhammad.
"Pak @nazaqistsha saya itu mrasa sedih ketika KPK berhasil mnangkap seorang koruptor tpi hanya d vonis ringan.Pdahal KPK sdah susah payah & bkerja keras utk menjalankan tugas.KPK kerjanya tidak main-main tpi hukumannya justru main-main.Tetap semngat pak Novel," ujar @Ashiryu_1989.***