Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Komika Ernest Prakasa soroti kasus dugaan perundungan dan pelecehan yang terjadi di lingkungan kerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.
Ernest Prakasa turut mengomentari pernyataan sikap KPI Pusat yang akan melakukan langkah-langkah investigasi internal untuk menyelidiki dugaan kasus perundungan dan pelecehan tersebut.
Sambil menyindir, Ernest Prakasa mempertanyakan kredibilitas KPI Pusat mengenai langkah investigasi internal yang akan dilakukannya.
Baca Juga: Soroti Dugaan Pelecehan di KPI Pusat, Soleh Solihun: Kita Pikir Alim, Ternyata Gitu Dibiarkan Bertahun-tahun
"Percaya sama mekanisme internal mereka?" tulis Ernest Prakasa, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ernestprakasa, Jumat, 3 September 2021.
Komika yang juga seorang Sutradara itu mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap mekanisme internal yang dilakukan oleh KPI Pusat.
"Saya sih enggak," ungkapnya.
Baca Juga: Ada Dugaan Perundungan di KPI, Dokter Andi Khomeini: Pantaslah Sebagian Siaran Awur-Awuran
Sebelumnya, seorang pria berinisial MS yang merupakan pegawai di KPI Pusat membuat sebuah pengakuan bahwa dirinya diduga menjadi korban perundungan dan pelecehan yang dilakukan oleh rekan kerjanya sejak 2012.
Akibat perundungan dan pelecehan yang diterimanya dari terduga, korban mengaku sampai mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD).
Bahkan, korban pernah melaporkan tindakan dugaan perundungan dan pelecehan yang menimpanya ke pihak kepolisian.
Baca Juga: Korban Dugaan Pelecehan di KPI Pusat Dua Kali Lapor Polisi Ditolak, Dianggap Persoalan Internal Kantor
Namun, pihak kepolisian tidak pernah menanggapi laporannya tersebut yang dianggap sebatas permasalahan internal kantor.
Korban juga mengatakan sempat meminta bantuan pengacara kondang Hotman Paris dan YouTuber Deddy Corbuzier melalui pesan Instagram, tapi tidak mendapatkan respons.
Atas peristiwa tersebut, KPI Pusat mengambil tindakan untuk melakukan investigasi internal terhadap penyintas dan terduga.
KPI Pusat juga melakukan pendampingan terhadap penyintas dan telah melaporkan terduga perundungan dan pelecehan ke pihak kepolisian.***
