BSSN Bantu Proses Penyelidikan Kasus Kebocoran 279 Data Penduduk Indonesia

- 25 Mei 2021, 10:59 WIB
BSSN membantu penyelidikan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia.
BSSN membantu penyelidikan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia. /Sumber: Pexels / Negative Space/

SEPUTARTANGSEL.COM – Persoalan mengenai kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia kini turut melibatkan pihak Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk membantu penyelidikan kasus tersebut.

Dalam penyelidikan kasus, BSSN mengambil peran penting sebagai ahli.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Operasi Keamanan BSSN Brigjen TNI Ferdinand Mahulette di Gedung Bareskrim Polri di Jakarta pada Senin, 24 Mei 2021.

Baca Juga: 279 Juta Data Penduduk Indonesia Dijual, Anggota DPR RI Desak Sahkan RUU Perlindungan Data Pribadi

Ferdinand mengaku bahwa saat ini pihak BSSN masih melakukan penyelidikan terhadap kasus kebocoran data yang diduga berasal dari lembaga dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Namun, Ferdinand tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil penyelidikan setelah melakukan pembicaraan bersama dengan pihak kepolisian.

"Tadi kami pertemuan di atas untuk berbicara masalah BPJS Kesehatan, hanya itu yang bisa kami sampaikan, saat ini masih penyelidikan," kata Ferdinand.

Baca Juga: Sosiolog: Media Sosial Berpotensi Pengaruhi Sikap Soal Vaksin Covid-19

Dikutip dari PMJ News, Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan mengungkapkan bahwa saat ini pihak BPJS dan BSSN memastikan agar pelaku penjual data tersebut tidak menanam backdoor sehingga akses ke sistem masih bisa dilakukan.

Selanjutnya, menurut Anton, pihak BSSN pun berupaya agar sistem tidak mengalami gangguan yang disebabkan oleh adanya dugaan kebocoran data.

Maka dari itu, pihak BSSN juga telah memberikan sejumlah rekomendasi untuk mitigasi dampak dari persoalan serius tersebut.

Baca Juga: Tanggapan Ganjar Pranowo Soal Polemik dengan PDI Perjuangan

"Tim BSSN memberikan beberapa rekomendasi untuk mitigasi dampak dari insiden ini," kata Anton dalam pernyataannya.

Diberitakan sebelumnya, informasi bocornya 279 juta data penduduk Indonesia itu ramai diperbincangkan publik setelah pemilik akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia mengungkap insiden tersebut.

Data tersebut diduga telah dijual melalui forum hacker Raid Forums, dengan nama anggota forum "Kotz".

Baca Juga: Disayangkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Kader PDIP Tidak Diundang Pengarahan

Adapun data yang mengalami kebocoran tersebut berupa NIK, nomor ponsel, alamat, email serta gaji, serta serta sebagian pencurian foto pribadi pun ada di dalamnya.

Dalam forum hacker Raid Forums itu juga dikabarkan bahwa pelaku penjual data telah memberikan satu juta data sebagai contoh yang dapat diakses secara gratis tanpa kata sandi khusus.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah