Vaksin Nusantara yang Dikembangkan Terawan Agus Putranto, Menurut Rodri Tanoto Tak Ada Nusantaranya

- 14 April 2021, 22:32 WIB
Terawan Agus Putranto mengembangkan vaksin Nusantara yang dianggap tidak ada Nusantaranya
Terawan Agus Putranto mengembangkan vaksin Nusantara yang dianggap tidak ada Nusantaranya /Foto: ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA/

SEPUTARTANGSEL.COM- Ramainya vaksin Nusantara dicap sebagai karya anak bangsa yang harus didukung, rupanya masih menjadi polemik sebagian pihak. 

Salah satunya Rodri Tanoto, seorang master Global Health yang juga dosen FKUI. 

Rodri Tanoto melalui akun twitternya @RodriChen pada 14 April 2021 mencuitkan bahwa teknologi Vaksin Nusantara adalah produk asing. 

Baca Juga: Jadwal Imsak, Buka Puasa dan Shalat Lima Waktu, Kamis 15 April 2021

Baca Juga: Laporan Intelijen Amerika Serikat (AS) Ungkap Korea Utara Berpotensi Melanjutkan Uji Coba Nuklir Tahun Ini

Vaksin Nusantara yang dikembangkan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menggunakan teknologi sel dendritik. 

Pemilik teknologi ini adalah perusahaan asal Amerika, AIVITA Biomedical, Inc. Perusahaan dari Amerika ini bermitra dengan mitra lokal. 

"Tdk ada setitikpun sumber daya lokal yg dipakai dalam pengembangan vaksin ini. Ini produk Amrik, AIVITA Biomedical, Inc. Yg masukin ke Indonesia, AIVITA Biomedika Indonesia, perusahaan kongsi AIVITA Biomedical dari Amrik & mitra lokal. Mitra lokalnya," cuit Rodri Tanoto pada twitternya, 14 April 2021.

Baca Juga: Selain Banten, Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Nias Barat Sumatera Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Baca Juga: Jalan Tol Layang Japek II Dijual ke Asing dan Telah Berganti Nama? Begini Faktanya

Rodri juga mengungkap bahwa tidak ada yang Nusantara dari vaksin Nusantara. 

"Itu semua pembodohan masy & politik utk menarik dukungan, melangkahi ilmu pengetahuan demi untungny industri farmasi asing," tulisnya. 

"Jd, kalau ini produk asing, mitra lokal tdk berpengalaman, uji klinis fase I berantakan, apakah ini adalah langkah yg tepat utk kemandirian vaksinasi dan teknologi kesehatan?" tanya Rodri mempertanyakan hal yang diutarakan beberapa anggota DPR yang menjadi 'uji coba' vaksin Nusantara.

Baca Juga: Soal Larangan Mudik Lebaran 2021, Bandara Sam Ratulangi Kecualikan Dua Penerbangan Ini

"Atau negara hny diperalat utk mempertebal kantong sebagian konglomerat dan politikus? Coba pikirkan," tambah Rodri Tanoto. 

 

Rodri pun menyamakan dengan kosmetik. Yang punya pengalaman dengan kosmetik abal-abal, jelas tahu kredibilitas BPOM yang melindungi masyarakat dari obat sampah. 

"Teman-teman yg punya pengalaman dgn kosmetik abal-abal jelas tahu kredibilitas BPOM. Nah skrg, DPR dengan petantang petenteng mau melangkahi lembaga ilmiah yg tugas utamanya adalah melindungi Indonesia dari obat sampah," lanjutnya.

Baca Juga: Anggota DPR Nekat Suntik Vaksin Nusantara, Rumah Sakit Melanggar Hukum Fasilitasi Obat Ilegal Tanpa BPOM

Rodri menambahkan secara ilmiah sel dendritik biasa dipakai untuk penyembuhan kanker supaya tubuh membedakan sel sehat dan sel kanker. 

"Tidak masuk akal utk diterapkan utk menyerang virus dan kuman lainnya, aplg di zaman wabah yg butuh banyak dan cepet." ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah