Geram dengan Sikap Moeldoko, Andi Arief Sebut Begini

- 31 Maret 2021, 11:25 WIB
Konflik Partai Demokrat Makin Meruncing, Andi Arief tuduhkan ke Moeldoko
Konflik Partai Demokrat Makin Meruncing, Andi Arief tuduhkan ke Moeldoko /Twitter.com/@andiarief_/

SEPUTARTANGSEL.COM-  Perebutan Partai Demokrat antara kubu AHY dan kubu KLB Moeldoko makin ramai. Kedua belah pihak saling berbalas menyerang.

Setelah beberapa lama setelah terpilih sebagai Ketua Umum versi KLB Partai Demokrat, Moeldoko menjawab beberapa pertanyaan publik mengenai keterlibatannya dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, 5 Maret lalu. 

Moeldoko tetap meyakini keputusan yang diambilnya. Ia pun menjawan tudingan pihak yang berlawanan dengannya melalui video unggahannya di Instagram @dr_moeldoko. 

Baca Juga: Moeldoko Sebut, Ia Tidak Pernah Mengemis Pangkat dan Jabatan

Baca Juga: Bikin Terenyuh, Ban Kapten Yang Dibuang Ronaldo Ternyata Bisa Biayai Perawatan Bayi

Jawaban Moeldoko melalui akun Instagramnya membuat pendukung AHY geram. 

Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan kegeramannya melalui akun twitternya  @Andiarief. 

Melalui cuitannya pada 31 Maret, Andi Arief mengunggah pesan seorang filosof. 

"Bagus buat Pak Moeldoko dkk renungi pesan seorang filosof bahwa : Setiap bajingan bukanlah pencuri, tetapi setiap pencuri adalah bajingan.”

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik 'Sentil' Moeldoko: Saya Lebih Suka Membegal, Mengambil Alih Paksa

Baca Juga: Selandia Baru Sahkan Cuti Berkabung Bagi Yang Keguguran

Entah apa maksudnya, Andi Arief yang geram dengan tindakan  Moeldoko dalam mengambil alih Partai Demokrat. 

Sebelumnya Andi Arief juga menyebut Moeldoko dalam cuitannya pada 29 Maret 2021. 

Andi Arief menyebut bagi Moeldoko masa lalu dan masa depan selesai dengan KLB membeli partai.  

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Sudah Bisa Dimulai, Apa Syaratnya?

"Bagi Castro, Revolusi adalah perjuangan mati-matian antara masa lalu dan masa depan. Bagi Demokrat, Keadilan dan Demokrasi dicita-citakan masa lalu dan menjadi masa depan. Bagi Moeldoko, masa lalu dan masa depan selesai dengan KLB membeli partai." *** 

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini