SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Gerindra, Arief Poyuono telah menyerukan Jokowi untuk kembali menjabat sebagai presiden untuk periode ketiga sejak tahun 2019 lalu.
Arief mengatakan bahwa masa jabatan dua periode itu dinilai kurang apabila dilihat dari aspek ekonomi.
Arief juga menyatakan prinsip dua periode yang dibuat oleh anggota-anggota MPR terdahulu yang menganut pada konstitusi Amerika Serikat (AS) dapat berdampak pada perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Habib Rizieq Tetap Kukuh pada Pendiriannya, Tak Masalah Meski Dijemput Satu Truk Pasukan Bersenjata
Hal ini terjadi karena Indonesia dan AS memiliki landscape politik dan budaya politik yang berbeda, mengingat AS hanya memiliki dua partai politik, sedangkan Indonesia memiliki beragam politik yang dapat berubah-ubah.
"Mangkannya kenapa saat reformasi yang terjadi bukanlah industrialisasi, tapi deindustrialisasi, " kata Arief, seperti yang dikutip oleh Seputartangsel.com dalam kanal Youtube Najwa Shihab pada Kamis, 18 Maret 2021.
Dalam hal ini, Arief menginginkan adanya stabilitas politik dalam kepimpinan nasional dan investasi jangka panjang.
Baca Juga: Subhanallah, Abrip Anumerta Asep 17 Tahun Dinyatakan Meninggal Korban Tsunami Ditemukan Hidup
Oleh karena itu, Arief meyakini sebanyak 85 persen rakyat Indonesia akan setuju dengan tiga periode Jokowi.
"Tapi, tiga periode itu kan bukan artinya untuk selamanya," ujar Arief.
Faktor keyakinan Arief terhadap Jokowi untuk maju tiga periode adalah saat Jokowi dianggap berhasil dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga: Asyik Main Catur Online? Ini Ragam Pendapat Ulama tentang Catur
Baca Juga: Usut Aliran Uang Korupsi Edhy Prabowo, Penyanyi Betty Elista Diperiksa KPK
Menurut Arief, adanya pandemi Covid-19 kini telah merubah tatanan politik dan sosial pada setiap negara di belahan dunia.
Namun, dalam waktu yang bersamaan di acara yang sama, Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman secara tegas kembali mengingatkan pernyataan Jokowi yang tidak berminat untuk maju dalam tiga periode.
"Saya tegaskan tidak ada niat, tidak berminat menjadi presiden 3 periode. Konstitusi mengamanahkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," kata Jokowi dalam pernyataannya pada Senin, 15 Maret 2021.
Baca Juga: Soal Pria yang Singgung Jabatan Gibran, Polri Sebut yang Bersangkutan Datang Sendiri Minta Maaf
Baca Juga: Waduh, Pedangdut Betty Elista Diperiksa Gegara Edhy Prabowo, Ada Apa?
Selain itu, Fadjroel membantah spekulasi simpang siur yang dikatakan oleh Direktur Lokataru Haris Azhar mengenai adanya beberapa pihak dari suatu lembaga yang akan mencoba untuk mendorong Jokowi untuk tetap terjun tiga periode.
"Tidak benar adanya spekulasi liar ini. Tidak benar. Kita berpegang saja pada apa yang nyata. Yang menjadi pegangan pada hari ini adalah pernyataan Jokowi sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan. Bukan spekulasi liar seperti yang disampaikan oleh saudara Azhar," kata Fadjroel.
"Kita semua setia kepada konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 dimana beliau (Jokowi) bersumpah juga atas nama Demi allah akan memegang Undang-undang 1945," tambah Fadjroel yang juga seorang mantan aktivis.***