Jokowi Akan Perluas Lumbung Pangan hingga 10 Ribu Hektare di Sumba Tengah, NTT

- 23 Februari 2021, 15:23 WIB
Jokowi tinjau food estate atau lumbung pangan yang ada di Sumba Tengah Provinsi NTT, pada Selasa 23 Februari 2021.
Jokowi tinjau food estate atau lumbung pangan yang ada di Sumba Tengah Provinsi NTT, pada Selasa 23 Februari 2021. /Tangkapan layar/Akun Youtube Sekretariat Presiden

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo diketahui menyambangi wilayah Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari ini, Selasa 23 Februari 2021.

Hal tersebut dilakukan Jokowi untuk meninjau lumbu pangan yang berlokasi di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT.

Jokowi mengatakan bahwa saat ini, pemerintah telah menyiapkan 5 ribu hektare lahan untuk lumbung pangan atau food estate.

Baca Juga: Cair, Kemenag Pastikan Dana BOS untuk Madrasah Swasta Paling Telat Akhir Maret Langsung dari Pusat

Baca Juga: Penerapan PSBB Dinilai Berhasil Menekan Kasus Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Kembali Perpanjang hingga 8 Maret

Namun, ke depannya pemerintah berencana untuk memperluas lagi hingga 10 ribu hektare.

"Di sini memang, di Kabupaten Sumba Tengah ini, kita siapkan saat ini memang baru 5.000 hektare, di mana yang 3.000 (hektare) ditanam padi, kemudian yang 2.000 (hektare) ditanam jagung. Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektare, yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk jagung," kata Jokowi, seperti dikutip Seputartangsel.com dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.

Menurut Jokowi, inisiatif pemerintah untuk mengembangkan lumbung pangan di NTT adalah karena kondisi ekonomi masyarakat di wilayah tersebut masih jauh dari kata sejahtera.

Baca Juga: Hastag 'Menagih Janji Pak Lurah' Trending di Twitter, Netizen Kembali Ungkit Pernyataan Jokowi

Baca Juga: Mantan Politisi Demokrat Ini Terang-terangan Bela Jokowi dan Salahkan Anies Baswedan Terkait Banjir Jakarta

Tingkat kemiskinan masih tinggi, sementara waktu panen padi di sana masih sekali dalam setahun.

Oleh karenanya, pemerintah menargetkan agar masyarakat di NTT, khususnya Sumba Tengah dapat memanen padi setidaknya dua kali dalam setahun.

Kemudian, sekali panen jagung atau kedelai.

Baca Juga: Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany Lantik 197 PPPK, Satu Diantaranya Usia 60 Tahun

Baca Juga: DPR RI Menilai UU ITE Menimbulkan Polemik dan Memakan Banyak Korban, Pemerintah Didesak untuk Merevisi

"Data yang saya miliki, 34 persen kemiskinan ada di sini. Dan, panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai," ungkapnya.

Jokowi juga menjelaskan bahwa pihak terkait telah membangun sejumlah sumur bor untuk penyediaan air baku dan irigasi di wilayah tersebut.

Meski begitu, dirinya mengaku bahwa jumlahnya masih belum cukup.

Baca Juga: Junta Myanmar Mengancam akan Menggunakan Kekerasan pada Para Demonstran

Baca Juga: Artis Marcella Daryanani Menikah Muda, Ini 5 Artis yang Juga Melakukannya

"Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu, di sini tadi kita lihat sudah dibangun di 2015-2018 sumur bor yang masuk ke sawah, juga ada embung. Beberapa embung di sini, embung besar juga sudah dibangun. Tapi masih jauh dari cukup, masih kurang," tuturnya.

"Saya sudah perintahkan tadi Pak Menteri PUPR untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan, kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor,” imbuhnya.

Kemudian, Jokowi juga mengaku telah menginstruksikan Menteri Pertanian untuk menyediakan mesin pertanian (alsintan) yang dibutuhkan.***

 

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x