SEPUTARTANGSEL.COM- Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) kembali menerbitkan Emergency Use Autorization (EUA) kedua untuk Vaksin Covid-19 yang diproduksi PT. Bio Farma pada Selasa 16 Februari 2021.
Seperti diketahui Bio Farma memproduksi vaksin Corona yang bahannya sama dengan vaksin Sinovac yang diimpor dari Tiongkok.
Vaksin yang diproduksi Bio Farma diberi nama Vaksin COVID-19 dengan Nomor EUA2102907543A1.
Baca Juga: Cek Fakta: Banjir Warna Warni di Jakarta Disebabkan Cat Luntur
Hal ini dikatakan ketua BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers virtual melalui kanal BPOM.
“Bahan baku vaksin yang diproduksi Bio Farma dengan vaksin CoronaVac dari Sinovac yang diproduksi di Tiongkok kandungannya sama,” ujar Penny.
Tetapi walaupun sama, tempat produksinya beda. Sehingga vaksin produk Bio Farma juga memerlukan EUA sendiri.
Baca Juga: Menkopolhukam Mahfud MD Jawab Tudingan Pemerintah Tak Terima Kritik
Hal ini disebabkan pemberian EUA membutuhkan pengujian, evaluasi khusus, dan terpisah karena tempat produksinya berbeda dan pengemasannya.
Sesuai peraturan yang diwajibkan internasional dan di Indonesia terkait EUA, harus diregistrasi kembali sebelum mendapatkan persetujuan penggunaan.
Ada beberapa perbedaan antara vaksin Sinovac dengan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pertimbangkan Revisi UU ITE, Hidayat Nur Wahid: PKS Dukung
"Sebelumnya single dos, menjadi multiple dos yang tentunya lebih efisien dan efektif," tambah Penny.
Vaksin Corona-19 juga mempunyai bentuk sediaan veil 5ml berisi 10 dosis. Vaksin per veil merupakan virus yang diinaktivasi.
Kemasannya di dalam dus berisi 10 veil dan disimpan dua hingga delapan derajat.
Baca Juga: Menag Yaqut dan TNI Siap Bersinergi Bersihkan Kelompok Anti Pancasila
Baca Juga: UU ITE Jadi Trending Twitter, Presiden Jokowi: Ini Perlu Direvisi
“Setiap veil diberikan dua dimensi barcode yang menunjukkan masing-masing vaksin yang berfungsi sebagai tracking dan mencegah terjadinya pemalsuan vaksin,” kata Penny
Penny juga menambahkan, pelaksanaan program vaksin COVID-19 sudah berjalan dengan baik secara bertahap.
Pemerintah juga sangat mengedepankan aspek keamanan, mutu, dan khasiat untuk vaksin yang digunakan.
Baca Juga: Sebanyak 375 Santri di Cipedes, Tasikmalaya Positif Covid-19, Satgas Lakukan Isolasi Massal
Sebelumnya pemerintah sudah mendatangkan tiga juta dosis vaksin jadi. Pemerintah juga mendatangkan bahan baku vaksin dua kali yang sudah siap diproduksi Bio Farma dari Sinovac, masing-masing sebanyak 15 juta dan 11 juta dosis. ***