Dari Apel Kesiapan Pengamanan Pilkada Serentak Jadi Ancaman Bubarkan FPI

21 November 2020, 06:00 WIB
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah) berbincang dengan prajurit TNI saat meninjau apel gelar pasukan pengamanan Pilkada serentak dan antisipasi banjir di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat 20 November 2020). Turut mendampingi, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan siap menurunkan 15.000 personel untuk menjaga pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan antisipasi banjir di wilayah Kodam Jaya/Jayakarta. /Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc./

SEPUTARTANGSEL.COM - Sejatinya, acara di Lapangan Silang Monas, Jumat 20 November 2020 itu adalah Apel Gelar Pasukan Kesiapan Menghadapi Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Penanggulangan Bencana Banjir.

Apel dipimpin Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang juga memberikan arahan kepada pasukan yang hadir.

Tampak turut hadir, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany yang wilayahnya mengadakan Pilkada 2020.

 

 

Baca Juga: Uang Rusak Jangan Dibuang, Bisa Ditukar Uang Baru

Baca Juga: Baru Dilantik, Kapolda Metro Jaya Ancam Tindak Tegas yang Ganggu Keselamatan Warga DKI

Lazimnya komandan pasukan, Dudung memberikan arahan dan dorongan motivasi kepada pasukan.

Ia pun mengawali berbicara tentang persatuan dan kesatuan di Jakarta Raya sebagai wilayah komandonya.

Lalu nadanya menjadi keras saat berbicara tentang adanya baliho berwajah Habib Rizieq yang diturunkan lima orang berpakaian loreng.

Baca Juga: Penurunan Baliho Habib Rizieq oleh TNI, Satpol PP DKI: Demi Wujudkan Jakarta yang Bersih

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Hongkong Tutup Sejumlah Sekolah dan Perketat Bandara

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya,” katanya dengan nada pelan tapi bertekanan, sambil bertolak pinggang.

"Karena berapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya, itu," tegasnya.

Lalu Mayjen Dudung menegaskan, siapapun di negara ini harus taat pada hukum. Karena Indonesia adalah negara hukum.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Rp5.759 Triliun, Rizal Ramli: Mas Jokowi, Mau Dibawa Kemana RI?

Baca Juga: Satgas Covid-19: Kapasitas Tes Covid-19 Indonesia Mendekati Standar WHO

"Kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya juga sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri. Seakan-akan dia paling bener. Nggak ada itu," tegasnya lagi.

Mayjen Dudung kemudian menegaskan, jangan coba-coba dengan TNI.

"Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI bubarkan saja. Bubarkan saja itu! Kalau coba-coba dengan TNI, mari," katanya.

Baca Juga: Habib Rizieq Berencana Menemui Ma'ruf Amin, Ada Apa?

Baca Juga: Viral Daihatsu Ayla Tabrak Honda CBR 1000RR SP: Ditawari Mobil dan Rumah, Korban Malah Pilih Damai

Sebagaimana diberitakan, baru-baru ini viral video pencopotan baliho ketua FPI Habib Rizieq yang dilakukan oleh anggota TNI.

Poster bertuliskan adanya revolusi akhlak yang akan dipimpin oleh Habib Rizieq itu diturunkan secara paksa oleh beberapa anggota TNI.

Begitu keluar pernyataan dari Mayjen Dudung bahwa penurunan baliho itu adalah perintahnya, nama Mayjen Dudung langsung menjadi pembicaraan hangat netizen Indonesia.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler