BMKG: Antisipasi Fenomena La Nina, Bencana Hidrometeorologi, Gempa dan Tsunami di Wilayah Ini

21 Oktober 2020, 15:55 WIB
Ilustrasi tsunami. /Foto: Pixabay/Kellepics/

SEPUTARTANGSEL.COM - Perkembangan dinamika atmosfer laut hingga bulan Oktober 2020 mengindikasikan adanya anomali iklim akibat fenomena La Nina di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Sementara itu, perlu diwaspadai juga tren gempa bumi yang meningkat sejak 2019 dibanding tahun-tahun sebelumnya di wilayah yang sama.

Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Timur melalui Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo, I Wayan Mustika mengatakan, saat ini selain terdapat anomali iklim akibat fenomena La Nina.

Baca Juga: Sepuluh dari Sebelas Kecamatan di Depok Masuk Zona Oranye Covid-19

Baca Juga: Mahfud MD: Omnibus Law Muncul Sejak 2016, Terhambat Reshuffle Luhut ke Kemaritiman

Dijelaskan, terdapat beberapa gangguan atmosfer lain yang mempengaruhi peningkatan curah hujan seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Equatorial Rossby, serta adanya pertemuan massa udara (konvergensi) di Jawa Timur.

MJO merupakan elemen variabilitas intramusiman terbesar pada kondisi atmosfer tropis. MJO diketahui pada tahun 1971 oleh Roland Madden dan Paul Julian dari American National Center for Atmospheric Research.

I Wayan Mustika menjelaskan, berdasarkan beberapa gangguan atmosfer tersebut harus diwaspadai curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat berpotensi terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta PSSI Laporkan Kesiapan Timnas Indonesia Hadapi Piala Dunia FIFA U-20

Baca Juga: POPULER HARI INI: Daftar BLT UMKM Online BPUM Lewat Link Depkop Hingga Jadwal Cuti Bersama

I Wayan Mustika menyebut wilayah terdampak seperti di Kabupaten, Kota Malang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten  Pacitan, dan Kabupaten Ngawi.

"Kondisi tersebut diperkirakan akan terjadi hingga 3 hari kedepan,” kata I Wayan seperti dikuti Seputartangsel.com dari BMKG Provinsi Jawa Timur, Rabu 21 Oktober 2020.

Dia menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, sambaran petir, pohon tumbang dan jalan licin.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini, Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Empat Wilayah di Jakarta

Baca Juga: Hasil Liga Champions: MU Menang Dramatis hingga Barcelona Menang Telak Atas Tim Debutan

Selain itu, harus diperhatikan juga mengenai tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk gerakan panen air hujan dan penyesuaian rencana tata tanam global.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Malang, Aminudin Al Roniri menyampaikan, prakiraan awal musim hujan 2020/2021 di Jawa Timur meliputi 73,3 persen zona musim (ZOM) terjadi pada bulan  November 2020, 11,7 persn ZOM di OKtober 2020, dan 15 persen ZOM di Desember. 

Gempa bumi dan Tsunami

Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Geofisika Pasuruan, Suwarto mengingatkan pentingnya kewaspadaan terkait tren gempa bumi di Jawa Timur yang meningkat di tahun 2019 dibanding tahun- tahun sebelumnya.

Dari hasil kajian ahli, jelas Suwarto, disebutkan bahwa wilayah Jawa Timur, khususnya pantai selatan dan selatan Madura, berpotensi terjadi tsunami.

Baca Juga: Pelayanan SIM Keliling Jakarta dan Depok Hari Ini, Rabu 21 Oktober 2020

Baca Juga: Maha Vajiralongkorn, Raja Thailand Terkaya yang Kendalikan Negara dari Bavaria

Dari skenario modeling yang dibuat menggunakan software ComMIT dengan gempa bumi 9,1 SR di selatan Jawa, dapat menghasilkan ketiggian tsunami mencapai 10-20 meter dengan waktu tiba gelombang 18 -20 menit.

Sebagai langkah konkret BMKG dalam mengantisipasi tingginya kegempaan dan potensi tsunami di Jawa Timur, BMKG telah menambah peralatan deteksi dini gempa bumi dan tsunami serta diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.

Kemudian bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi terkini, BMKG Juanda Sidoarjo membuka layanan infromasi cuaca 24 jam, yaitu melalu website https://www.Juanda.jatim.bmkg.go.id. ***

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler