SEPUTARTANGSEL.COM - Pengembangan wilayah pesisir selatan Jawa sebagai pusat-pusat perekonomian dipastikan akan meningkatkan risiko bencananya. Khususnya tsunami.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto.
Dia mengatakan, sudah selayaknya pemerintah menghitung ulang analisis risikonya sehingga upaya pengurangan risiko dapat dilakukan menyatu dengan segala kegiatan pembangunan.
Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian
Dengan demikian pembangunan tetap dapat dilakukan bukan saja berdasarkan atas asas manfaat namun juga di atas prinsip keberlanjutan. Perlu mitigasi bencana dalam menyikapi potensi bencana yang ada di Indonesia.
"Bencana selalu berulang, menimbulkan kerugian harta dan jiwa sangat besar," tutur Eko Yulianto seperti dikutip Seputartangsel.com dari Antara pada Jumat, 25 September 2020.
Setiap kegiatan pembangunan, katanya, harus menempatkan pengurangan risiko sebagai modalitas utamanya.
Baca Juga: Nah Loh, Mulai 1 November Berlaku Tilang Elektronik ETLE di Jalan Margonda Depok
"Hasil analisis risikolah yang dapat digunakan sebagai alasan apakah sebuah proyek pembangunan harus dihentikan, boleh dilanjutkan, atau boleh dilanjutkan dengan syarat," ujar Eko Yulianto.