Status Siaga Bencana Ditetapkan di 17 Kecamatan di Garut Akibat Banjir

12 Oktober 2020, 22:16 WIB
Akses Lintas Selatan Garut-Tasikmalaya terputus total setelah jalan provinsi terendam banjir hingga satu meter lebih. /Foto: Jurnal Garut/

SEPUTARTANGSEL.COM - Enam kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diterjang banjir dan longsor. Hal ini mengakibatkan akses jalan Garut-Pameungpeuk pun terganggu.

Bencana terjadi ini karena hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Garut sejak Minggu 11 Oktober 2020 malam hingga Senin pagi.

Enam kecamatan yang diterjang banjir dan longsor yakni Kecamatan Pameungpeuk, Cisompet, Cibalong, Cikelet, Pamulihan, dan Kecamatan Peundeuy.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Banyak Berita Baik, Zona Merah Covid-19 Hanya Tiga Daerah

Meluapnya Sungai Cipalebuh dan Sungai Cikaso yang berada di kecamatan Pameungpeuk, Sungai Cibera di Kecamatan Cibalong, dan Sungai Cipasarangan Kecamatan Cikelet menyebabkan banyak perkampungan terendam banjir.

Selain itu, tiga jembatan gantung di Kecamatan Pameungpeuk hanyut diterjang banjir.

Bupati Garut Rudy Gunawan saat meninjau langsung lokasi bencana menyampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah menetapkan status siaga bencana di 17 kecamatan.

Baca Juga: Pernyataan Sikap FPI, GNPF Ulama, PA 212, HRS Center Tuntut Presiden Jokowi Mundur

Seperti dikutip Seputartangsel.com dari situs Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut pada Senin, 12 Oktober 2020, ketujuh belas kecamatan itu dinyatakan rawan bencana longsor, pergeseran tanah, banjir, serta megathrust.

Lokasi pengungsian akan ditempatkan di sekolah-sekolah dasar dan akan dibuka juga dapur umum oleh Tagana Dinas Sosial Kabupaten Garut .

Baca Juga: Pemerintah Kembali Pesan 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Buatan Aztra Zeneca dari Inggris

“Kerusakan sedang dihitung. Karena ini terjadi pukul 04.00 WIB. Sekitar waktu subuh. Laporan korban tidak ada, hanya yang mengungsi sudah sekitar 1000 orang karena kondisi tempat tinggalnya tidak nyaman. Ada juga sekolah SMP yang terendam,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan. 

Pemerintah Kabupaten Garut melalui BPBD Kabupaten Garut juga masih melakukan asesmen atas dampak yang terjadi.

Artkel ini telah tayang di jurnalgarut.pikiran-rakyat.com dengan judul: Banjir, Jalan Lintas Selatan Garut-Tasikmalaya Hingga Kini Terputus Total

Dilaporkan, banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk ini menyebabkan beberapa desa terendam banjir hingga sepinggang orang dewasa.

"Hujan dari semalam membuat sungai Cipalebuh meluap, lalu pas subuh air mulai naik dan masuk ke rumah-rumah," kata Akbar (30), warga Kampung Cikoengan Desa Pameungpuek Kecamatan Pamungpeuk Kabupaten Garut.

Baca Juga: Padahal Sudah Disahkan, Draf UU Cipta Kerja Masih Finalisasi dan Nambah Jadi 1.035 Halaman

Sungai Cipalebuh sendiri merupakan sungai besar yang langsung mengalir ke pantai.

Beberapa daerah yang berada sepanjang aliran sungai Cipalebuh pun ikut terkena banjir hingga pinggang orang dewasa.

Banjir juga melanda wilayah Kampung Citoe Desa Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya pada Senin pagi 12 Oktober 2020 sekitar pukul 06.00 WIB.

Baca Juga: Aniaya Polisi yang Bertugas Amankan Demo Omnibus Law, Polda Jabar Tetapkan Tujuh Tersangka

Hal ini mengakibatkan pengguna jalan provinsi lintas selatan penghubung wilayah Pantai selatan tidak bisa melintas. Ketinggian banjir diperkirakan mencapai satu meter lebih.

Puluhan kendaraan dari kedua arah masih belum bisa melintas.

Beberapa pengendara juga memilih untuk mencari jalur utama untuk menuju pusat kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Antisipasi Rusuh, Pemprov DKI Akan Berlakukan Pengamanan Ekstra Jelang Aksi 1310 BesokBaca Juga: Antisipasi Rusuh, Pemprov DKI Akan Berlakukan Pengamanan Ekstra Jelang Aksi 1310 Besok

"Air merendam jalan karena Sungai Citoe juga meluap," kata Yana (35), seorang warga.

Area pesawahan, kolam ikan dan beberapa gubuk warga pun terendam banjir.

Banjir juga melanda Kampung Jajaway Desa Cipatujah Kecamatan Cipatujah. Beberapa rumah di wilayah itu terendam banjir luapan sungai. *** (jurnalgarut.pikiran-rakyat.com/Nugraha Syauqi)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler