SEPUTARTANGSEL.COM - Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak kembali buka suara terkait kasus pembunuhan yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Kamaruddin Simanjuntak mengaku telah mematahkan alibi Ferdy Sambo yang mengaku sang istri, Putri Candrawathi dilecehkan oleh Brigadir J sehingga insiden baku tembak terjadi.
Kala itu, Ferdy Sambo disebut-sebut sedang tidak berada di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan karena tengah melakukan tes PCR.
"Tadinya dia (Putri Candrawathi) bilang pelecehan terjadi ketika baru pulang dari Magelang karena suaminya pergi PCR katanya. Saya langsung patahkan, 'Eh Pak, saya ke Mabes Polri gratis PCR di lantai 4 padahal saya bukan anggota Polri. Kenapa kok pejabat utama Polri harus kecentilan pergi ke tempat PCR?' Wong tamu saja dikasih gratis kok," kata Kamaruddin Simanjuntak.
"Bahkan dia dulu ketika (menjabat) Dirtipidum Polri, dia ngasih gratis itu di lantai 4. Karena Ferdy Sambo kan mantan Dirtipidum. Saya setiap kali ke sana, dicolok hidung saya gratis, gak bayar, langsung keluar hasilnya seketika oleh tenaga nakes. Kok sekarang jadi pejabat utama Polri harus pergi PCR? Ini alibi yang gak masuk akal saya bilang," sambungnya.
Kemudian, Kamaruddin Simanjuntak kembali menyinggung laporan pelecehan seksual Putri Candrawathi yang kini telah dihentikan penyidikannya karena tidak ditemukan adanya unsur pidana.
Ia mengatakan, karena penyidikan terhadap laporan Putri Candrawathi itu dihentikan, maka alibi Ferdy Sambo soal pelecehan seksual justru diubah tempat kejadian perkara (TKP) nya di Magelang, Jawa Tengah.
"Gak jadi di Duren Tiga pelecehannya, pindahlah ke Magelang, kan gitu. Ini macam anak-anak. Kok sudah bintang dua kayak begini?" tuturnya.
Kamaruddin Simanjuntak menegaskan, alibi Ferdy Sambo tentang pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi justru lebih mudah dipatahkan olehnya.
Pasalnya, Putri Candrawathi diketahui mengirim foto Almarhum kepada adik Brigadir J.
Dalam foto tersebut, istri Ferdy Sambo itu memuji Brigadir J sebagai sosok yang multitalenta.
"Lebih mudah lagi saya patahkan. Kenapa? Kalau sudah dilecehkan di Magelang oleh Yosua, kenapa Ibu masih foto almarhum dikirim ke adiknya," ujarnya.
"'Eh kakakmu ini dek luwes sekali, multitalenta, mengerjakan apa saja mau, sampai bingung mau kasih berapa. Ini dia lagi nyeterika baju anak.' Ada gak wanita yang sudah dilecehkan atau diperkosa masih kecentilan memoto pemerkosanya lalu dikirim pula ke adiknya, lalu dibilang luwes sekali?" kata Kamaruddin Simanjuntak menambahkan, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 29 Agustus 2022.
Bahkan dalam pesannya itu, Putri Candrawathi menawarkan adik Brigadir J untuk datang dan membantu sang kakak.
"Bantuin melecehkan maksudnya? Bingung kita. Itu WhatsApp-nya saya baca, makin malu mereka," tegasnya.
Ia juga mempertanyakan sikap Ferdy Sambo yang masih memerintahkan Brigadir J untuk mengawal sang istri dari Magelang menuju ke Jakarta.
"Dan Irjen Pol macam apa, Kadiv Propam macam apa menyuruh yang sudah memperkosa istrinya mengawal dari Magelang ke Jakarta?" ujarnya.
Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Akui Lakukan Hal Ini dengan Brigadir J di Kamar, Refly Harun: Dia Ingin...
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, apabila pelecehan seksual itu benar terjadi, seharusnya Ferdy Sambo sudah melaporkan Brigadir J sejak masih di Magelang.
Terlebih, kala itu Ferdy Sambo masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri yang dikenal dengan istilah 'Polisinya Polisi'.
Sebaliknya, Putri Candrawathi justru diketahui masih rajin mengirimkan pesan WhatsApp kepada adik Brigadir J sampai sang ajudan tewas di tangan suaminya sendiri.
"Pembohong tidak boleh dipercaya," tegas Kamaruddin Simanjuntak.***