PPATK Minta Masyarakat Waspada Terhadap Penipuan Pencairan Dana Melalui WhatsApp dan Telepon

20 Juli 2022, 13:57 WIB
Ilustrasi penipuan. PPATK imbau masyarakat waspada terhadap penipuan pencairan dana melalui WhatsApp atau telepon /Pixabay/Dean Moriarty/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) meminta masyarakat agar waspada terkait penipuan yang mengatasnamakan PPATK.

Modus dari penipuan ini, dikatakan oleh PPATK bahwa pelaku penipuan meminta sejumlah uang untuk pencairan dana transfer dari luar negeri.

Penipuan ini dilakukan melalui aplikasi WhatsApp dan juga saluran telepon.

Baca Juga: Kelanjutan Blokir Rekening FPI, PPATK Tetapkan Ada Transaksi Perbuatan Melawan Hukum

Klaim penipuan tersebut disampaikan langsung melalui akun Facebook resmi PPATK.

“Informasi tersebut tidak benar,” ujar PPATK dalam tayangan video yang diunggah pada Selasa kemarin dan dikutip SeputarTangsel.Com, Rabu 20 Juli 2022.

PPATK juga menegaskan bahwa PPATK tidak pernah menghubungi masyarakat secara personal (WhatsApp dan telepon), dan seluruh layanan PPATK tidak dipungut biaya apapun atau gratis.

Baca Juga: Berang Rekeningnya Diblokir PPATK, Munarman: Itu Rekening Untuk Pengobatan Ibu Saya!

Selain itu, PPATK juga mengatakan bahwa jika masyarakat menerima pesan-pesan atau telepon penipuan yang mengatasnamakan PPATK sebaiknya diabaikan, bahkan dilaporkan kepada pihak kepolisian jika memang perlu.

“Abaikan, dan segera laporkan kepada pihak yang berwajib,” kata PPATK menyarankan.

PPATK juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan mudah tergiur dan selalu menjaga data-data pribadi seperti KTP, nomor rekening, dan berbagai data lainnya yang bersifat pribadi.

Baca Juga: Puluhan Rekening FPI Diblokir PPATK, Aziz Yanua: Heran, Memang Kami Korupsi Dana Bansos?

Sementara itu, untuk informasi lebih lanjut, PPATK bisa dihubungi melalui call center atau email resmi.

“Informasi lebih lanjut, hubungi call center PPATK di nomor 021-195 atau email contact-us@ppatk.go.id,” ujar PPATK mengakhiri.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler