SEPUTARTANGSEL.COM- Pemerintah memberlakuan kewajibab vaksin booster bagi masyarakat yang melakukan kegiatan sebelum masuk mall dan melakukan perjalanan dengan transportasi umum.
Menanggapi keputusan tersebut Epidemiolog Pandu Riono mencuitkan bagi ASN yang menolak vaksin perlu dibina, bahkan dikatakannya, akan berpengaruh pada promosi kariernya.
Cuitan Pandu Riono melalui akun twitternya @drpriono mendapat tentangan Netizen yang juga sesama dokter.
Salah satu Netizen yang menentangnya adalah dokter spesialis jantung di akun twitternya Jhojho @JantunGPiisanG.
Dokter Jhojho menolak pernyataan Pandu Riono yang mengusulkan untuk membina ASN yang tidak mengikuti aturan booster.
"Omonganmu makin ngacau...Masak ASN suruh dibina gara-gara tidak mau booster...," protes dokter Jhojo pada Rabu, 6 Juli 2022.
Ia juga mempersilakan Pemerintah menggerakkan vaksin booster, tetapi tidak dengan melakukan pemaksaan.
"Kalau mau melakukan vaksinasi booster silahkan tapi tidak harus dengan pemaksaan seperti omongan anda itu...," ujarnya.
Bahkan dokter Jhojho juga mengkritik Pandu Riono, bahkan menyebut bukan sebagai juru wabah tetapi juru musibah.
"Dengan melihat cara pikir anda seperti ini...anda lebih pasnya jadi "JURU MUSIBAH" bukan "JURU WABAH"... Cara pikir anda itu kacau dan sangat berbahaya," lanjut Jhojho @JantunGPiisanG.
Sebelumnya Epidemiolog Pandu Riono melalui akun twitternya Juru Wabah @drpriono1 mencuitkan, bagi ASN yang menolak untuk melakukan vaksinasi booster sebaiknya dibina.
Bahkan Pandu Riono juga mengusulkan bagi yang menolak untuk ditunda kenaikan kariernya bahkan diberhentikan.
"Bagi ASN yg menolak divaksinasi, perlu dipertimbanngkan untuk dibina. Kalau tidak vaksinasi booster, sebaiknya perlu ditunda promosi kariernya atau diberhentikan saja," kata Pandu Riono pada Selasa, 5 Juli 2022.
Menurutnya vaksinasi booster perlu dilakukan serentak untuk mengendalikan pandemi secara sustain.
"Perlu langkah serentak dalam mengendalikan pandemi yg sustain. Kita berhadapan dengan virus yg selalu bermutasi," pungkasnya. ***