Cipta Panca Tanggapi Ongkos Angkut Material IKN Nusantara yang Mahal, Netizen: Peluang Korupsi

31 Januari 2022, 21:51 WIB
Cipta Panca Laksana tanggapi ongkos angkut material IKN dari Pulau Jawa yang dinilainya terlalu mahal /Twitter.com/@panca66./

SEPUTARTANGSEL.COM - Meski UU Ibu Kota Negara (IKN) baru sudah disahkan dan pembangunan akan dimulai tahun ini, pro dan kontra mengenainya belum usai.

Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana menyoroti ongkos angkut material bangunan IKN yang dikirim dari Pulau Jawa.

Informasi yang diterima Cipta Panca menyebutkan, biaya atau ongkos angkut material pembangunan IKN mencapai Rp50 juta per truk.

Baca Juga: Polri Akan Petakan Masjid untuk Cegah Terorisme, Cipta Panca: Noh Koruptor Bebas Berseliweran

Politisi Partai Demokrat tersebut menyindir di media sosial, ongkos angkut material yang mencapai Rp50 juta dengan mengatakan negara kita lagi kaya.

"Ongkos angkutnya aja udah nggak masuk akal," ujar Cipta Panca sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @panca66, Senin 31 Januari 2022.

"Tapi ya negara kita lagi kaya, banyak duit, ya nggak apa-apa lah," sambung Cipta Panca.

Membaca cuitan Cipta Panca, netizen ikut berhitung. Mereka juga menilai, ongkos Rp50 juta sangat mahal dan membuang-buang uang dan rawan korupsi.

Baca Juga: Beredar Video Warga Dayak Demo dan Sebut Nama Deddy Sitorus, Cipta Panca: Anggota DPR dari PDIP?

"Pesta, peluang korupsi," kata @Bangkitlah-Km50.

"Puas-puasin dah buang-buang uang rakyat. Mumpung rakyat nggak berdaya, nggak bisa apa-apa. Kecewa bener rasanya," kata @Moonlig83874166.

Sementara itu, @mastotoping mempertanyakan, alasan material harus diangkut dari Jawa dengan harga begitu mahal. Menurutnya, di Kalimantan banyak terdapat kayu-kayu berkualitas.

"Kenapa bangun istana nggak pake kayu-kayu hutan Kalimantan yang sekarang gundul-gundul itu? Ke mana hasil jual kayunya? Wahh itu nilainya trilunan, woyy ...," seru @mastotoping.

Baca Juga: Ubedilah Badrun Dipolisikan Balik Relawan Jokowi, Cipta Panca: Harusnya Dapat Insentif Rp200 Juta dari Negara

Diketahui memang sampai saat ini alasan penolakan IKN yang utama adalah masalah dana. Banyak tokoh menganggap, tidak bijak membangun IKN di masa pandemi, di mana ekonomi rakyat sedang sulit. Apalagi diketahui IKN akan menggunakan APBN program pemulihan ekonomi nasional (PEN).***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler