Gatot Nurmantyo Mengaku Sedih Lihat Perilaku TNI Saat Ini: Prajurit Itu Gajinya Kecil, yang Dimiliki Hanya...

17 Januari 2022, 10:47 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku sedih soal perilaku TNI saat ini /Instagram @nurmantyo_gatot

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku sedih atas perilaku prajurit TNI saat ini.

Gatot Nurmantyo pun menyinggung sejumlah kasus yang menyeret sejumlah oknum TNI. Salah satunya adalah kasus Kolonel P yang membuang pasangan sejoli, Handi Harisaputra dan Salsabila ke Sungai Serayu.

"Jujur saja, perasaan saya sebagai mantan prajurit itu benar-benar sekarang ini dalam kondisi yang sangat sedih," kata Gatot Nurmantyo, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 17 Januari 2022.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Kritik Demokrasi di Indonesia: Melenceng dari Konstitusi, hingga Sebut DPR Tak Bisa Diharapkan

Gatot Nurmantyo menuturkan, penilaian masyarakat yang mengatakan bahwa kini TNI tak lagi bersama rakyat merupakan hal yang sangat menyedihkan.

Gatot Nurmantyo mengungkapkan, gaji prajurit TNI tidaklah besar, bahkan sangat pas-pasan. Menurutnya, satu-satunya yang prajurit miliki adalah kebanggaan yang diberikan oleh rakyat.

"Prajurit itu gajinya tidak besar, kecil, sangat pas-pasan sekarang ini. Yang dia miliki hanya kebanggaan. Kebanggaan itu, yang bisa memberikan kebanggaan kepada TNI adalah rakyat. Itu adalah kepedihan yang mendalam. Untuk apa dia berjuang mati-matian untuk menjaga kedaulatan negara ini? Ini sangat sangat menyedihkan," ujar Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Beberkan Kondisi Demokrasi di Indonesia, Kutip Perkataan Soekarno: Vivere Very Coloso

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu pun meminta agar seluruh pejabat di lingkungan TNI memberikan pendidikan kepada komandan Batalion, Kodim, hingga Korem.

Ia menilai, yang paling penting untuk diajarkan dalam pendidikan tersebut adalah jati diri TNI.

"Pertama, yang paling penting yaitu jati diri TNI. TNI adalah tentara rakyat. Sejarahnya TNI itu adalah rakyat semuanya, sebelum negara ini ada, dan berjuang untuk merebut kemerdekaan. Jadi, tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional. Baru setelah diorganisasi, dididik, dilengkapi, dipersenjatai jadilah tentara profesional," paparnya.

Ia menegaskan, TNI nasional tidak berpolitik praktis, serta mengikuti politik negara yang menganut prinsip demokrasi.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Beberkan Kasus Dugaan Korupsi Heli AW-101: Dilarang Jokowi hingga Manipulasi Investigasi

Selanjutnya, Gatot memaparkan TNI memiliki pedoman-pedoman dalam hidup bermasyarakat, yaitu 8 wajib TNI.

Di antaranya yakni prajurit TNI harus bersikap ramah-tamah dan santun terhadap rakyat, menjunjung tinggi kehormatan wanita, menjaga kehormatan diri di muka umum, serta senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanannya.

Kemudian, tidak sekalipun merugikan rakyat, tidak menakuti dan menyakiti hati rakyat, serta menjadi contoh dan melopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Bongkar Kasus Dugaan Korupsi Heli AW-101: Presiden Jokowi Lebih Tahu tentang Harga Ini

"Pedoman ini yang dilakukan setiap prajurit TNI, tidak mengenal pangkat dan jabatan," tegasnya.

Selain itu, Gatot juga menyinggung pedoman Satpa Marga yang menurutnya kerap kali didengungkan.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler