PSI dan PDI-P 'Kekeuh' Interpelasi Formula E, Musni Umar: Upaya Jegal Anies untuk Berkuasa Selamanya

30 September 2021, 20:49 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar /Tangkap layar/ Instagram @musni_umar

SEPUTARTANGSEL.COM - Musni Umar, Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) menanggapi sikap Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di DPRD DKI Jakarta yang kekeuh ingin menggunakan hak interpelasi.

Hak interpelasi yang menyangkut penyelenggaraan Formula E di Jakarta, diduga Musnir Umar sebagai upaya untuk menjegal Anies Baswedan.

Menurut Musni Umar, Anies memiliki peluang dan kompetensi yang baik untuk mencalonkan diri sebagai Presiden RI di tahun 2021.

Baca Juga: Interpelasi Formula E Gagal, Ketua DPRD DKI Akui Ketidakberpihakan Anggota kepada Warga Jakarta

Hal itulah yang membuat PSI dan PDI-P gencar menjegal Anies melalui interpelasi Formula E untuk menjatuhkan nama baik Gubernur DKI Jakarta itu.

"Mengapa kedua Fraksi (PSI dan PDI-P) menolak? Karena kalau dugaan saya, Anies ini dalam semua survei (Calon Presiden) selalu pada tiga besar, bisa nomor satu, kadang-kadang nomor dua, kadang-kadang nomor tiga," kata Musni Umar dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Musni Umar Channel pada Kamis, 30 September 2021.

Dijelaskan Musni Umar, bawa sikap kedua partai tersebut sangat menjelaskan bahwa mereka memiliki hasrat yang tinggi terus berkuasa di Indonesia.

Baca Juga: Tok, DPRD DKI Jakarta Sepakat Hak Interpelasi Penyelenggaraan Formula E Digelar 28 September 2021

"Dan ini tidak disukai oleh mereka, mereka ingin berkuasa selamanya padahal dalam politik tidak boleh seperti itu," tambahnya.

Musni Umar pun menerangkan, bahwa siapa saja tokoh yang mampu menjadikan Indonesia hebat maka semua pihak harus bersama-mendukungnya.

"Siapapun yang berpotensi siapapun yang hebat siapapun yang bisa membawa Indonesia maju Indonesia yang jaya Indonesia yang hebat itu kita harus bersama-sama mendukukungnya," ujarnya.

Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu juga menyebutkan bahwa sikap PSI dan PDI-P yang giat menjegal Anies, adalah potret politik yang menghalalkan segala cara.

Baca Juga: Giring Sebut Gubernur DKI Pembohong, Musni Umar: Harapan Mereka Anies Baswedan Sirna, yang Terjadi Sebaliknya

"Itu namanya politik menghalalkan segala cara untuk kepentingan politik untuk kepentingan kekuasaan," tambahnya.

Musni Umar pun mengatakan bahwa semua usaha politik yang menghalalkan segala cara saat ini terjadi di Jakarta dan menjadikan Anies sebagai target utamanya.

"Inilah yang sedang terjadi di DKI, Anies dijadikan bulan-bulanan semua programnya itu dijegal disalahkan kemudian membayar buzzer untuk menghantam terus menerus," ucapnya.

Untuk diketahui, interpelasi Formula E telah berlangsung melalui Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta pada Selasa, 29 September 2021.

Rapat Paripurna tersebut dihadiri oleh 31 dari 53 anggota DRPD yang semestinya menjadi kuorum. Adapun ke-31 orang tersebut berasal dari Fraksi PSI dan PDI-P.

Baca Juga: BPK Tak Temukan Kerugian Negara dalam Gelaran Formula E di Jakarta, Ferdinand Hutahaean: Belum Bisa Dihitung

Adapun tujuh Fraksi lainnya memutuskan untuk tidak menghadiri Rapat Paripurna. Mereka adalah Partai Golkar, Demokrat, Nasdem, PPP-PKB, PKS, PAN dan Gerindra.

Meski tak mencapai kuorum, namun Rapat Paripurna tersebut tetap berjalan setelah ada dua kali penundaan rapat untuk menunggu kuorum lainnya datang.***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler