Sentil Ketua MPR dan DPD Layaknya Jubir Istana, Demokrat: Tak Berani Sampaikan Kondisi Rill Rakyat ke Presiden

17 Agustus 2021, 16:35 WIB
Potret Presiden Joko Widodo. Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Irwan Fecho soroti pidato Ketua MPR RI dan DPD RI yang dinilai layaknya seorang jubir Istana. /BPMI Setpres/

SEPUTARTANGSEL.COM - Anggota DPR RI Irwan Fecho mengaku kecewa terhadap sikap lembaga wakil rakyat dalam sidang tahunan MPR RI.

Hal ini dikarenakan politisi partai Demokrat itu menilai bahwa pidato yang disampaikan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Ketua DPD La Nyala Mahmud Mattalitti layaknya seorang juru bicara Istana saja.

Kritikan terhadap kedua lembaga wakil rakyat itu dikemukakan oleh Irwan Fecho melalui cuitan akun Twitter pribadinya @irwan_fecho pada Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga: AC Milan Ucapkan Selamat HUT Kemerdekaan Indonesia ke-76, Milanisti Indonesia Heboh

"Pidato Ketua MPR RI & Ketua DPD RI sangat mengecewakan! Pidato keduanya nampak menjadikan lembaga negara MPR, DPR dan DPD menjadi mirip juru bicara Istana," tutur Irwan Fecho, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari cuitannya.

Irwan Fecho menyayangkan atas sikap Ketua MPR RI dan Ketua DPD RI yang tidak berani menyampaikan terkait kondisi rill yang tengah menimpa rakyat Indonesia di hadapan Jokowi.

"Ketua MPR RI dan Ketua DPD RI tidak berani jujur meyampaikan kondisi riil rakyat Indonesia saat ini di depan Presiden," ujar Irwan Fecho.

Baca Juga: Curhatan Megawati: Dulu PDI Perjuangan Disebut Partai Sandal Jepit, Partai Gurem, Nah Coba Bayangkan Sekarang

Lantas dirinya juga menyentil kedua lembaga wakil rakyat itu untuk berani mengatakan persoalan kegagalan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Sebagai bangsa yang besar kita harusnya jujur atas ketidak siapan kita dan kegagalan pemerintah dalam menghadapi pandemi covid-19 ini," ujarnya.

Sebab, menurutnya, akibat dari pemerintah yang gagal dalam menangani Covid-19 itu telah memberikan dampak ke berbagai sektor, di antaranya krisis kesehatan, krisis ekonomi hingga krisis kemanusiaan.

"Sehingga dampaknya terjadi di berbagai sektor (multisektor), bukan hanya krisis kesehatan, krisis ekonomi tapi juga krisis kemanusiaan," kata Irwan Fecho.

Baca Juga: China Dukung Taliban, Nyatakan Akan Bangun Hubungan Baik dengan Rezim Baru Afghanistan, Begini Respons AS

Seperti yang diberitakan, pelaksanaan sidang tahunan MPR RI telah berlangsung di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin, 16 Agustus 2021.

Adapun penyelenggaraan sidang tahunan MPR RI tersebut telah disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 sehingga jumlah tamu undangan yang hadir pun dibatasi. Namun, tetap menerapkan protokol kesehatan.

Adapun acara sidang tahunan MPR RI itu dikabarkan hanya dihadiri oleh 60 tamu undangan, termasuk presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden Ma'ruf Amin.

Sedangkan, tamu lainnya mengikuti acara tersebut secara daring maupun streaming.

Baca Juga: Said Didu Sebut Turunnya Harga PCR dan Swab Setelah 2 Tahun Pandemi, Peras Rakyat Korbankan Ratusan Ribu Nyawa

Dalam rapat tahunan MPR RI dan sidang bersama dengan DPD RI dan DPR RI, Jokowi sempat membahas terkait permasalahan yang menjadi pusat perhatian pemerintah, salah satunya adalah persoalan pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia selama 1,5 tahun.

Menurut Jokowi, pandemi Covid-19 telah membuat Indonesia harus bisa meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan dan mengembangkan cara baru.

"Pandemi Covid-19 telah memacu kita untuk berubah mengembangkan cara-cara baru," ujar Jokowi.***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler