Said Didu Sebut Turunnya Harga PCR dan Swab Setelah 2 Tahun Pandemi, Peras Rakyat Korbankan Ratusan Ribu Nyawa

- 17 Agustus 2021, 15:52 WIB
Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu menghitung berapa banyak keuntungan pebisnis PCR, Antigen dan Alat kesehatan yang diuntungkan masa Pandemi, sedangkan rakyat dibuat miskin
Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu menghitung berapa banyak keuntungan pebisnis PCR, Antigen dan Alat kesehatan yang diuntungkan masa Pandemi, sedangkan rakyat dibuat miskin /Foto: Tangkapan layar YouTube ILC/

SEPUTARTANGSEL.COM- Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu mengungkapkan mengenai keuntungan yang diperoleh para pebisnis PCR, Swab dan alat kesehatan selama masa Pandemi Covid-19. 

Melalui akunnya @msaid_didu mengunggah turunnya harga Swab PCR, Antigen dan alat kesehatan dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76.

Dalam cuitannya Said Didu menyebut selama 2 tahun masa pandemi rakyat benar-benar diperas, para pebisnis PCR, Swab dan lain-lain meraup keuntungan besar dari pandemi. 

Baca Juga: China Peringati Taiwan, Amerika Serikat Disebut Beri Janji-janji Kosong Setelah 'Kabur' dari Afghanistan

"Turunnya harga test covid-19 (PCR, Swab dll) yg sangat jauh spt ini menunjukkan bhw sktr 2 tahun pandemi, rakyat sdh "diperas" oleh pengusaha lewat aturan pemerintah. Sbg info bhw lbh 70% test covid-19 dikuasai oleh swasta," tulis M. Said Didu pada 17 Agustus 2021.  

"Berapa trilyun uang rakyat disedot oleh mereka?" tanya Said Didu. 

Pada cuitan tersebut Said Didu juga mengunggah program dari Kimia Farma yang memberikan potongan harga PCR dan Swab Antigen dalam rangka HUT Kemerdekaan. 

Pada program Kimia Farma PCR Swab test yang harganya Rp900.000 menjadi Rp500.000, swab Antigen yang harganya Rp190.000 menjadi Rp125.000 dan swab Antigen reguler dari Rp190.000 menjadi Rp85.000.

Baca Juga: Covid-19 Disebut Bisa Sampai 5-10 Ke Depan, Menkes Budi Gunadi: Karena Pandemi Ini Tidak Hilang dengan Cepat

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x