Besok Hari Tanpa Tembakau, Momentum Waktu Tepat Sosialisasi Bahaya Rokok kepada Remaja

30 Mei 2021, 18:54 WIB
Hari Tanpa Tembaka Sedunia. /Ilustrasi: Pixabay / Mohammed Hasan/

SEPUTARTANGSEL.COM – Besok, 31 Mei 2021 merupakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.

Ahli epidemiologi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Yudhi Wibowo menyebutkan hari tersebut adalah saat yang tepat untuk menggencarkan kembali sosialisasi bahaya rokok.

Menurutnya, sosialisasi harus dilakukan secara masif melalui berbagai cara, baik konvensional maupun digital. Khususnya untuk anak-anak muda.

Baca Juga: Vape Dianggap Lebih Aman dari Rokok Tembakau, Ini Pendapat Ahli

“Gencarkan kampanye dan sosialisasi mengenai bahaya rokok terutama di tengah pandemic Covid-19. Merokok dapat merusak fungsi saluran pernapasan termasuk penyakit paru obstruksi kronik,” ujar  Yudhi di Banyumas Jawa Tengah pada Minggu, 30 Mei 2021. Seperti dilansir SeputarTangsel.Com dari Antara.

Dia menjelaskan riwayat merokok dapat meningkatkan risiko keparahan Covid-19 empat kali lebih besar. Oleh karena itu, perlu diadakan edukasi kepada semua masyarakat terutama generasi muda. Sejak dulu, merokok sangat berbahaya bagi kesehatan diri maupun orang di sekitar.

Alasan merokok dapat meningkatkan risiko Covid-19, karena saat melakukannya seseorang lebih banyak menyentuh bagian wajah.

Baca Juga: Chelsea Juara Baru Liga Champions 2020-2021

“Di saat pandemi seperti sekarang ini, sering menyentuh bagian wajah atau mulut atau hidung berpotensi dapat meningkatkan risiko tertular Covid-19, khususnya jika tangan tidak dalam kondisi bersih,” ujar Yudhi.

Dia menegaskan perlunya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat hingga ke pelosok-pelosok desa.

Pemerintah perlu memberdayakan generasi muda dengan berbagai pengetahuan mengenai bahaya rokok. Mereka selanjutnya diharapkan akan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.

Baca Juga: Cegah Invasi China, AS Sangat Mempertimbangkan Melatih Gerilyawan Taiwan

Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati setiap tanggal 31 Mei 2021. Setiap tanggal tersebut, diharapkan seluruh masyarakat dunia tidak merokok selama 24 jam.

Menurut data yang juga dikutip dari Antara survei nasional hingga tahun 2018 menunjukkan, penggunaan tembakau atau rokok di Indonesia masih tinggi. Angka terbanyak didominasi oleh orang dewasa dan remaja.

Prevalensi perokok dewasa mengalami penurunan. Namun, peningkatan terjadi pada perokok usia 10-19 tahun hingga 20 persen.

Baca Juga: Sejak Kudeta Myanmar, Sedikitnya 120.000 Terlantar

Remaja perokok diketahui terdiri dari beberapa golongan, mulai dari pelajar, anak laki-laki, sampai anak perempuan. Mereka tidak dicegah membeli rokok karena usianya dan dapat dengan mudah mendapatkannya secara eceran. ***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler