Kebutuhan Gas LPG Makin Tinggi, Polisi Cegah Peredaran Gas Oplosan

15 April 2021, 17:26 WIB
Ilustrasi /Foto: Antara/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Tingginya kebutuhan konsumsi masyarakat pada gas LPG saat bulan Ramadhan tak jarang kerap dimanfaatkan oleh para pedagang “bandel” yang berusaha meraup keuntungan besar dengan pengoplosan gas LPG.

Sebelumnya pihak kepolisian telah membongkar praktik pengoplosan gas bersubsidi di daerah Meruya, Jakarta Barat pada hari Selasa, 13 April 2021.

Dalam penggerebegan praktik ilegal tersebut, polisi telah mengamankan dua orang tersangka yang menjadi otak pengoplosan gas yaitu T dan DF dengan barang bukti 1.372 tabung gas ukuran 3 kilogram, 307 tabung gas ukuran 12 kilogram dan 100 unit selang regulator.

Baca Juga: Alasan Partai Demokrat Daftarkan Logo dan Merek Partainya, Berikut Uraiannya

Baca Juga: Selama Ramadhan, Satpol PP DKI Jakarta Berpatroli Malam Hari

Demi mencegah praktik terjadinya praktik kecurangan dan meminimalisir peredaran gas oplosan, Bareskrim Polri akhirnya ikut mengawasi pendistribusian gas LPG ke berbagai agen.

Brigjen Pol Syahar Diantono selaku Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskim Polri, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengawasan dengan dibantu oleh Ditreskrimsus beserta jajarannya ditingkat Polres hingga Polsek.

“Tentunya, kita akan dorong untuk semua Dirreskrimsus beserta seluruh jajarannya untuk terus melakukan pengawasan dan juga penegakan hukum,” kata Syahar pada Rabu, 14 April 2021.

Baca Juga: Gegara Protes, Aktivis Hong Kong Joshua Wong Dihukum 4 Bulan

Baca Juga: Dukung Pengembangan Vaksin Covid-19 Dalam Negeri, Kemenkes Kucurkan Alokasi Anggaran Rp 400 Miliar

Dikutip dari PMJ News, Brigjen Pol Syahar Diantono mengatakan bahwa tindakan kriminal berupa pengoplosan gas bisa terjadi kapan saja. Khususnya pada bulan Ramadhan. Karena itu pihak kepolisian merasa perlu untuk melakukan pengawasan guna meminimalisir kerugian yang dialami oleh negara.

“Betul ya, ini jelas sangat berdampak dan merugikan negara. Mereka juga melakukannya (aksi pengoplosan) tidak kenal waktu mau lebaran atau tidak,” ujar Syahar.***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler