SEPUTARTANGSEL.COM - PT MRT Jakarta mulai hari ini, Senin 1 Maret 2021 telah melakukan perubahan jarak keberangkatan antar kereta, serta layanan operasi selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
Perubahan jadwal tersebut merupakan tindak lanjut dari Keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 107 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM).
MRT mengubah pola jadwal waktu jarak antar-kereta atau headway menjadi 10 menit pada jam sibuk selama PPKM.
Baca Juga: Ada Kesenjangan Antara Anggaran Infrastruktur dan Kesehatan, Rizal Ramli: Kalian Rakus
Baca Juga: Innalillahi...Artijo Alkostar, Algojonya Koruptor Meninggal, Mahfud MD Ungkap Kedekatannya
Sebelumnya diketahui headway kereta pada jam sibuk pukul 07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB, memiliki jeda selama lima menit.
Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi, mengatakan, segala bentuk penyesuaian jadwal operasional yang berlaku merupakan bentuk dukungan MRT Jakarta atas upaya pemerintah dalam menanggulangi tersebarnya virus COVID-19.
Ia mengatakan untuk jam operasional tidak mengalami perubahan. Pada hari kerja atau Senin-Jumat, operasional MRT mulai dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB.
Baca Juga: Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi Haramkan Fatwa MUI, Tifatul Sembiring: Emang Situ Siapa?
Sementara itu, untuk jam operasional akhir pekan atau Sabtu-Minggu MRT mulai beroperasi pada pukul 06.00 sampai dengan 20.00 WIB.
Selama PPKM skala mikro berlangsung, MRT juga membatasi jumlah penumpang menjadi 62-67 orang per gerbong kereta atau 390 per rangkaian kereta.
Perubahan jadwal tersebut dilakukan berdasarkan evaluasi pada pola operasi sebelumnya terhadap jumlah penumpang.
Baca Juga: Mantan Presiden AS Donald Trump Serang Joe Biden, Gedung Putih Ambil Sikap Tak Perduli
PT MRT Jakarta juga tidak lupa selalu mengimbau masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan MRT Jakarta, seperti kewajiban memakai masker, menjaga jarak antar pengguna, rajin mencuci tangan, serta tidak berbicara, baik satu atau dua arah, selama di dalam kereta dan area peron stasiun.
Ia juga menambahkan, bahwa sudah menjadi komitmen dari sejak awal MRT Jakarta beroperasi untuk terus memberikan pelayanan yang optimal, serta tetap menjalankan fungsi sebagai penyedia transportasi publik.***