Peningkatan Infrastruktur Transportasi di Jakarta Dampak Teknologi Digital

14 Januari 2021, 01:00 WIB
Bepergian dengan memanfaatkan teknologi digital. /Ilustrasi: Ericsson/

SEPUTARTANGSEL.COM – Peningkatan infrastruktur transportasi di Jakarta dampak perkembangan teknologi digital.

Hal itu disebutkan dalam laporan Ericsson ConsumerLab dalam ‘Augmenting the Daily Commute’.

Laporan itu menilai bahwa infrastruktur lalu lintas yang baik sangat dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi perjalanan.

Baca Juga: Media Asing Turut Beritakan Vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia

Baca Juga: Hasil Penelitian, Kekebalan Sementara Dimiliki Orang Pulih dari Covid-19

Penelitian dilakukan untuk mencari tahu pendapat dan kebiasaan masyarakat guna menawarkan pengalaman perjalanan yang lebih memuaskan di era yang semakin digital dan terhubung.

Masyarakat akan memiliki ekspektasi tinggi terhadap gawai, konektivitas seluler, serta kendaraan yang digunakan sehari-hari ketika melakukan perjalanan untuk beraktivitas maupun untuk mengikuti kegiatan sosial dan hiburan.

Mayoritas responden tidak mempermasalahkan lamanya waktu yang ditempuh dalam suatu perjalanan.

Baca Juga: Pemilik Data Berhak Meminta Atas Salinan Data Pribadi Yang Dikendalikan Korporasi

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Minta Usia Produktif Minimalkan Penggunaan Transportasi Umum

Lebih dari itu, satu dari empat responden mengakui bahwa mereka rela berangkat 20 menit lebih awal jika hal tersebut menjamin kenyamanan dalam perjalanan.

Poin penting yang ditekankan responden selain kenyamanan adalah kepastian untuk mencapai tujuan dengan tepat waktu. Hal ini lebih penting daripada mengurangi durasi total perjalanan.

Tingkat kepuasan juga dipengaruhi akses terhadap informasi lalu lintas secara real time.

Baca Juga: Arif Budiman Dipecat dari Ketua KPU Dianggap Tidak Bisa Menempatkan Diri

Baca Juga: Fokus ke Transportasi, Pesan Antar Makanan dan Uang Elektronik, Gojek PHK 430 Karyawan

Memiliki mental space terbukti penting dalam menjaga kepuasan seseorang ketika berada dalam sebuah perjalanan.

Savvy commuters merupakan sebuah istilah untuk komuter yang menikmati perjalanan secara cerdas. Mereka akan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang positif dan menyenangkan dalam perjalanan. Termasuk mental space yang cukup.

Berdasarkan laporan Ericsson, 57 persen savvy commuters di Jakarta mengakui bahwa mereka memiliki mental space yang luas. Di lain sisi, 32 persen yang tidak puas dengan perjalanannya mengaku memiliki mental space yang sempit.

Baca Juga: Besok Seluruh Moda Transportasi Kembali Dibuka, Tapi Mudik Tetap Dilarang

Baca Juga: Meski Memiliki Dosis yang Sama, Jenis Vaksin Covid-19 Memiliki Rentan Waktu Penyuntikkan Berbeda

Perangkat elektronik dan konektivitas memainkan peran yang krusial bagi seseorang untuk menciptakan sebuah mental space yang luas.

Sebanyak 61 persen responden dari Jakarta menyatakan bahwa mereka menggunakan ponsel cerdas mereka untuk meraih tujuan tersebut.

Sebanyak 56 persen responden di Jakarta masih mengandalkan kendaraan pribadi sebagai transportasi utama mereka. Menggunakan kendaraan pribadi menawarkan fleksibilitas karena pengguna dapat berangkat ke suatu tujuan kapan saja.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2020 untuk Semua Moda Transportasi Termasuk Sepeda Motor

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Prabowo Ditunjuk Jadi Calon Tunggal Kapolri oleh Jokowi, Begini Prestasinya

Hal itu berbanding terbalik dengan porsi penggunaan transportasi umum pada 12 persen. Namun, pertimbangan faktor biaya dan niat untuk menjaga lingkungan membuat transportasi umum menjadi pilihan yang semakin populer di beberapa wilayah termasuk Jakarta. Seperti dilansir Seputartangsel.com dari laporan Antara pada Rabu, 13 Januari 2021.

Perkembangan layanan mobilitas merupakan kunci yang penting dalam meningkatkan kualitas suatu perjalanan. Pada kenyataannya, masyarakat Jakarta saat ini masih memiliki persepsi yang cukup buruk akan infrastruktur dan fasilitas transportasi.

Sebanyak 29 persen responden berpendapat bahwa kondisi infrastruktur tersebut akan memburuk atau more crowded setiap tahunnya.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2020 untuk Semua Moda Transportasi Termasuk Sepeda Motor

Baca Juga: Ketua KPU Arief Budiman Diberhentikan dari Jabatannya oleh DKPP, Kenapa?

Sedangkan 31 persen responden menyatakan bahwa penggunaan infrastruktur transportasi telah melebihi batas wajar.

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler