Efektivitas Vaksin Buatan China Rendah, Sulit Diekspor ke AS, Eropa Barat, dan Jepang

- 12 April 2021, 10:57 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Foto: Pixabay/torstensimon

Baca Juga: Tokoh Papua Christ Wamea: Bangun Tugu Sepeda Saja Dipermasalahkan, Sementara Korupsi Bansos Tidak

Menurut keterangan para ahli, mencampurkan vaksin atau imunisasi secara berurutan dapat meningkat efektivitas vakasin.

Begitu juga dengan para peneliti dari Inggris yang sedang mempelajari kemungkinan kombinasi Pfizer-BioNTech dan Astrazeneca tradisional.

Berdasarkan penelitian oleh para ahli di Brazil, vaksin Sinovac yang dibuat oleh sebuah perusahaan swasta dari China diketahui memiliki tingkat efektivitas 50,4 persen.

Baca Juga: Usai Ambil Alih Pengelolaan TMII, Kemensetneg Minta Aspirasi Masyarakat Agar Dikelola Berkonsep 4.0

Baca Juga: IIMS 2021 akan Digelar 15 April di JIExpo Kemayoran

Angka tersebut hanya sedikit melebihi ambang batas minimal, yakni 50 persen.

Lain halnya dengan vaksin Pfizer-BioNTech yang terbukti 97 persen efektif.

Para pakar kesehatan mengatakan, vaksin China kemungkinan tidak akan dijual ke Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Jepang karena rumitnya perizinan.***

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah