Anda Seorang Deadliner? Perhatikan Efek Positif dan Negatif Ini

- 28 Maret 2021, 19:07 WIB
Ilustrasi deadliner.
Ilustrasi deadliner. /Sumber: Pixabay / Lukas Bierry/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Deadliner merupakan sebutan bagi orang yang senang mengerjakan tugas ketika sudah mepet waktunya. Sudah mau dikumpulkan baru tugas dikerjakan.

Umumnya deadliner senang menunda pekerjaan karena menganggap tenggat waktu masih banyak.

Siapa saja dapat menjadi orang yang disebutkan di atas. Pelajar, mahasiswa, penulis, karyawan, dan pelbagai profesional lainnya. Ada banyak alasan dan kesibukan yang menyebabkan pekerjaan tertunda.

Baca Juga: Facebook Bekukan Halaman Presiden Venezuela, Ada Apa Ya?

Baca Juga: Ledakan Bom Depan Gereja Katedral Makassar, Alissa Wahid dan Netizen Indonesia Berduka

Ada pula orang yang sengaja mengejar deadline. Mengapa? Waktu mepet sering membuat orang lebih fokus dan kreatif.

Benarkah?

Menurut studi atau penelitian Richard Bayatzis dari Havard Business School (2018), hasil terbaik memang sering diberikan oleh seseorang yang berada di bawah tekanan.

Baca Juga: Banyak UKM Terjerat Rentenir, Muhammadiyah Dorong Pemerintah Buka Koperasi Syariah

Baca Juga: Terusan Suez Lumpuh, Joe Biden Kerahkan Bantuan untuk Bebaskan Kapal Kontainer Ever Given

Waktu penyelesaian tugas yang dekat merupakan tekanan. Tekanan lain, adalah nilai yang buruk dan klien atau bos atau guru yang marah. 

Richard Bayatzis menyebutkan, bahwa seorang deadliner memicu adrenalin lebih banyak. Adrenalin tersebut merupakan sumber kafein alami dalam tubuh.

Anda tahu bukan, efek minum kopi yang di dalamnya mengandung kafein? Begitu pula fungsi kafein alami.

Baca Juga: Budayawan Betawi Harap Taman Ismail Marzuki Jadi Corong Kesenian Betawi

Baca Juga: Sejumlah Warga Mengeluh Mati Listrik di Jakarta, Sekarang Sudah Normal

Kafein menghasilkan kortisol, zat dalam tubuh yang dapat memicu percepatan kerja seluruh bagiannya.

Otak berpikir lebih cepat, tangan mengetik lebih cepat, dan semua organ tubuh mendukung tujuan yang ingin dihasilkan. Pada waktu malam hari biasanya sudah mengantuk menjadi lebih segar. 

Namun, Anda jangan senang dulu dengan efek positif deadliner di atas! Sesekali melakukannya boleh saja. 

Baca Juga: Perusahaan Mainan Luncurkan Seri Miniatur Roket NASA Space Shuttle Discovery

Baca Juga: Begal Sadis Bekasi Ditangkap, Pelakunya Masih di Bawah Umur

Masih berdasarkan penelitian Richard Bayatzis, produksi adrenalin yang terus menerus dapat menimbulkan diabetes.

Hal tersebut terkait dengan kegiatan yang dilakukan sambil bekerja. Misalnya, sambil mengonsumsi camilan atau snack manis agar energi tetap ada.

Selain itu, fungsi organ tubuh menjadi tidak seimbang. Sistem organ Anda dipaksa untuk melakukan untuk melakukan sesuatu melebihi kapasitasnya. 

Baca Juga: Duh, Menkes Sebut RI Waspada Embargo Vaksin Covid-19 di Dunia

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 sebagai Surat Jalan

Pencernaan tertunda makannya. Otak dipaksa melakukan banyak tugas sekaligus. Badan yang seharusnya sudah tidur masih melakukan kegiatan dan seterusnya.

Pada akhir penelitian, akhirnya disebutkan bahwa terus menerus melakukan tugas dengan tenggat waktu dekat alias menjadi deadliner akan memicu otak mempunyai rasa takut berlebihan. Selanjutnya kreativitas tidak lagi meningkat tetapi sebaliknya.

Anda tidak mau bukan meraih kreativitas sesaat dan sesudahnya mengalami penurunan memori otak? Yuk, perbaiki lagi manajemen waktu kegiatan sehari-hari! ***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x