Banyak UKM Terjerat Rentenir, Muhammadiyah Dorong Pemerintah Buka Koperasi Syariah

- 28 Maret 2021, 12:10 WIB
Perajin memproduksi kerajinan rotan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta.
Perajin memproduksi kerajinan rotan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta. /Foto: Antara Foto / Indrianto Eko Suwarso/

SEPUTARTANGSEL.COM – Fenomena rentenir belakangan ini mulai marak. Beban ekonomi akibat pandemi menjadi salah satu sebab masyarakat terjebak rentenir.

Kekhawatiran tersebut mendorong Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas mendirikan koperasi syariah di beberapa daerah atau Baitul Mal wat-Tamwil (BMT) atau Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM).

Anwar Abbas mendorong agar koperasi syariah  tersebut bisa dioptimalisasi untuk membantu perekonomian usaha mikro dan kecil (UMK) agar terhindar dari jerat rentenir.

Baca Juga: Drama Korea Joseon Exorcist Berhenti Tayang, Jang Dong Yoon Minta Maaf

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Haram tapi Halal? Ini Jawaban Ulama

Pada tahun 2018, Bank BRI melakukan survei dan mendapati fakta mengejutkan bahwa 5 juta pelaku UMK di Indonesia terjerat oleh jasa rentenir.

Diketahui alasan mereka terjerat hutang rentenir karena hampir 52 persen pelaku UMK tidak tersentuh oleh lembaga pembiayaan formal dan jumlah tersebut makin diperparah dengan adanya wabah Covid-19 yang tak kunjung berakhir.

Anwar berharap pemerintah daerah termasuk bupati dan walikota mendirikan BMT di desa-desa maupun di sentra perekonomian seperti pasar agar berfungsi maksimal mendongkrak ekonomi masyarakat menengah bawah.

Baca Juga: Budayawan Betawi Harap Taman Ismail Marzuki Jadi Corong Kesenian Betawi

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

x