Hati-hati Dengan Dosa Ini, Gus Baha Ungkap Pelanggarnya Bisa Kekal di Neraka

- 1 Januari 2022, 13:07 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mengungkapkan tentang dosa yang membuat pelanggarnya akan kekal di neraka.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mengungkapkan tentang dosa yang membuat pelanggarnya akan kekal di neraka. /dok. Pikiran-rakyat

SEPUTARTANGSEL.COM - Setiap manusia tidak pernah lepas dari dosa atas berbagai perbuatan yang dilakukannya.

Terlepas dari segala perbuatannya, Allah SWT selalu memberikan ampunan atas dosa yang dilakukan oleh manusia.

Namun, Pendakwah KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengungkapkan terdapat dosa besar yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT yang membuat pelanggarnya akan kekal di dalam neraka.

Baca Juga: Setiap Manusia Miliki Malaikat Penjaga, Gus Baha: Apapun yang Kalian Lakukan Itu Ditulis

Lalu, dosa seperti apa yang dimaksud oleh Gus Baha yang akan membuat orang yang melanggarnya akan kekal di neraka?

Dilansir SeputarTangsel.Com dari sebuah video yang diunggah di kanal YouTube SANTRI OFFICIAL pada Jumat, 31 Desember 2021, berikut ini penjelasan dari Gus Baha.

Gus Baha mengungkapkan dosa besar yang membuat seseorang akan kekal di neraka adalah orang yang musyrik dan yang mendustakan kebenaran Allah dan rasul atau kafir.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Pernikahan Bagi yang Hamil Duluan? Ini Kata Gus Baha

"Jadi, dosa besar adalah musyrik kepada Allah dan mendustakan kebenaran Allah dan rasul," ungkap Gus Baha.

Ulama Nahdlatul Ulama (NU) itu mencontohkan, orang yang meminum arak dan meyakini minuman tersebut haram, tidak bisa disebut sebagai orang kafir.

Dia mengatakan dengan contoh lainnya bahwa akan berbeda ketika ada orang yang melakukan zina dan meyakini perbuatan tersebut halal, maka orang tersebut dapat disebut kafir.

Baca Juga: Amalkan Ini, Jalan Hidupmu Akan Mudah dan Omonganmu Pasti Dipercaya Kata Gus Baha

"Kalau ada orang yang meminum arak dan yakin itu haram, maka tidak disebut kafir. Jadi, ada orang zina, dan yakin itu halal, maka disebut kafir," ucapnya.

Menurut Gus Baha, orang-orang yang dapat disebut kafir ialah orang yang mengubah hukum Allah.

Murid ulama kharismatik Kiai Maimoen Zubair itu menyampaikan para ulama telah menyepakati seseorang dapat disebut kafir ketika menghalalkan sesuatu yang haram.

"Sebab dia mengubah hukum Allah. Makanya yang jadi kafir itu, menghalalkan sesuatu yang haram yang sudah disepakati para ulama," ujarnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x