Pabrik-Pabrik China Dibakar, Kini Total Korban Tewas Anti-Kudeta Myanmar Capai 126 Orang

- 15 Maret 2021, 20:14 WIB
Potret aksi Protes kudeta militer Myanmar di Kota Yangon
Potret aksi Protes kudeta militer Myanmar di Kota Yangon / Foto: Reuters/STRINGER/

Baca Juga: Ganjar Pranowo Susun Rencana Persiapkan Pembelajaran Tatap Muka Untuk Provinsi Jateng

Namun, respon Kedutaan Besar China tersebut dinilai telah mendukung junta militer yang mengambil alih kekuasaan.

"Jika Anda ingin berbisnis di Myanmar dengan stabil, hormatilah orang Myanmar," kata seorang pemimpin aksi protes Ei Thinzar Maung yang ikut menanggapi pernyataan Kedutaan Besar China di laman Facebook.

Kesaksian mengerikan itu diungkapkan oleh seorang wartawan media lokal yang sedang meliput kejadian di lapangan.

Baca Juga: Bersiap Hadapi Ancaman Kekuatan China dan Korea Utara , Kini AS Mantap Gandeng Jepang dan Korea Selatan

Baca Juga: KSP Moeldoko Ramai-ramai Didesak Mundur Pasca Ditunjuk Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Pengamat Ini Bahas Etika

"Situasi itu sangat mengerikan. Saya melihat orang-orang ditembaki di depan mata saya. Saya tidak akan pernah melupakan kejadian itu,” kata seorang wartawan yang tidak ingin diketahui namanya, dikutip SeputarTangsel.com dari Reuters pada Senin, 15 Maret 2021.

Pengambilan alih kekuasaan yang dilakukan oleh pasukan militer sejak 1 Februari itu telah mengundang kutukan dari berbagai pihak belahan dunia.

"Kami menyerukan segera menghentikan kekerasan ini dan kami mendesak rezim militer untuk menyerahkan kembali kekuasaan kepada mereka yang dipilih secara demokratis oleh rakyat Myanmar,” kata Duta Besar Inggris Dan Chugg dalam pernyataannya.

Baca Juga: Waduh, DPR Duga Ada Praktek Mafia Rumah Sakit Untuk Dapat Tambahan Dana BPJS Kesehatan

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x