SEPUTARTANGSEL.COM - Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengungkapkan, setidaknya sudah ada 70 orang yang tewas di Myanmar dalam protes kudeta terhadap militer.
Jumlah tersebut sudah dikonfirmasi oleh Pakar Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Myanmar, Tom Andrews.
Menghadapi hal ini, Pejabat Wakil Presiden Myanmar yang ditunjuk pekan lalu, Mahn Win Khaing Than berjanji untuk mewujudkan revolusi dan menggulingkan pemerintahan militer.
Baca Juga: PBB Mengutuk Kekerasan di Myanmar yang Makin Luas dan Tuduhan Suap terhadap Suu Kyi
Hal ini dia lakukan melalui siaran media sosial Facebook pada Sabtu, 13 Maret 2021 sekaligus menjadi yang pertama kalinya dia muncul ke publik setelah bersembunyi bersama sebagian besar pejabat senior dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi yang berkuasa.
"Ini saat tergelap bangsa dan saat fajar sudah dekat," kata Mahn Win Khaing Than, dikutip SeputarTangsel.com dari Al Jazeera pada Minggu, 14 Maret 2021.
Mahn Win Khaing Than mengumumkan niatnya untuk menciptakan demokrasi federal.