Baca Juga: Barcelona Balikkan Keadaan, Lolos ke Final Copa del Rey
Itu berarti sebenarnya ada lebih banyak lagi akun yang memperlihatkan kekerasan dan ancaman kepada pengunjuk rasa di Myanmar.
Tentara dan polisi Myanmar tidak berkomentar dengan penemuan MIDO.
“Kami memiliki Pedoman Komunitas yang jelas dan menyatakan kami tidak mengizinkan konten yang menghasut kekerasan dan informasi salah yang menyebabkan kerugian,” ujar perwakilan TikTok menanggapi video kekerasan Myanmar.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13, Pastikan Hal Ini Agar Lolos
“Terkait dengan Myanmar, kami telah dan terus segera menghapus semua konten yang memicu kekerasan atau menyebarkan informasi yang salah, dan secara agresif memantau untuk menghapus konten apapun yang melanggar pedoman,” ujar perwakilan Tiktok menambahkan.
Facebook sendiri sejak tahun 2017 sudah membatasi segala sesuatu yang berasal dari Myanmar. Pada masa itu, keputusan diambil karena keterlibatan pemerintah Myanmar terhadap kekerasan terhadap kaum minoritas Rohingya. ***