Di Gaza Palestina, Natal Dibatalkan Akibat Virus Corona dan Pendudukan

- 25 Desember 2020, 23:30 WIB
Natal di Gereja Biara Latin pada 2019.
Natal di Gereja Biara Latin pada 2019. /Sumber: The Electronic Intifada / Mohammed Al-Hajjar/

Baca Juga: China Bantah Virus Corona Pertama Kali Muncul di Wuhan, WHO: Sangat Spekulatif

Namun demikian, dia mengaku merasa sangat terisolasi sebagai seorang Kristen di Gaza.

“Umat Kristen Gaza merasa asing bagi sesama Kristen di seluruh dunia. Jika orang Kristen dilarang mengunjungi gereja di negara mana pun di dunia, mereka akan protes, mereka tidak akan menerimanya. Kami telah dirampas selama bertahun-tahun. "

Samer Tarazi mengunjungi Betlehem, hanya berjarak sekitar 75 kilometer, hanya tiga kali dalam hidupnya. Terakhir pada 2007.

Baca Juga: Situs Kristen Hendak Dirusak Warga Israel, Presiden Palestina Mengecam Tersangka Sebagai Teroris

Baca Juga: Lebih Dari 60 Juta Kasus Virus Corona Sejak Merebak di Wuhan Akhir 2019

Tepi Barat bukan hanya tempat ziarah baginya. Dia memiliki banyak keluarga besar di sana dan banyak teman.

Tahun lalu, militer Israel mengumumkan akan mengeluarkan beberapa ratus izin bagi warga Kristen Gaza untuk bepergian saat Natal. Samer Tarazi dan keluarganya mengajukan permohonan.

Namun pada akhirnya, hanya yang muda dan yang tua yang diizinkan melakukan perjalanan. Dari 800 permohonan, sedikitnya lebih dari 300 izin dikeluarkan.

Baca Juga: Percaya Joe Biden, Presiden Palestina Mahmoud Abbas Akan Lanjutkan Kerja Sama dengan Israel

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini