Di Gaza Palestina, Natal Dibatalkan Akibat Virus Corona dan Pendudukan

- 25 Desember 2020, 23:30 WIB
Natal di Gereja Biara Latin pada 2019.
Natal di Gereja Biara Latin pada 2019. /Sumber: The Electronic Intifada / Mohammed Al-Hajjar/

Baca Juga: Banyak Pasien Virus Corona Mengalami Penyakit Mental

Baik izin Samer Tarazi dan istrinya ditolak. Meskipun ketiga anak mereka, berusia 4 hingga 12 tahun, mendapatkan izin.

“Bagaimana anak-anak saya bisa bepergian tanpa orang tua mereka?” tanyanya.

Kamel Ayyad adalah direktur hubungan masyarakat di Gereja Santo Porfirius di Gaza. Gereja itu dinamai menurut nama uskup Gaza abad kelima.

Baca Juga: Sekretaris Negara AS Mike Pompeo Kunjungi Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Palestina Protes

Baca Juga: Hore, Subsidi Kuota Internet Untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Dilanjutkan Tahun 2021

Pandemi virus corona menyebabkan kekacauan di Jalur Gaza yang miskin dan terkepung. Kebaktian gereja dan doa bersama dilarang sejak Agustus.

Kamel Ayyad, 48 tahun, mengatakan bahwa dia sekeluarga menantikan berakhirnya pandemi dan berharap untuk mengunjungi teman dan kerabat di Betlehem dan Yerusalem selama masa liburan.

Kunjungan terakhirnya untuk Natal pada 2016. Namun sejak itu, militer Israel menolak izin untuk bepergian karena alasan keamanan katanya.

Baca Juga: Bangun Permukiman Dekat Al Quds, Palestina: Israel Menghancurkan Solusi Dua Negara

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini