Di Gaza Palestina, Natal Dibatalkan Akibat Virus Corona dan Pendudukan

- 25 Desember 2020, 23:30 WIB
Natal di Gereja Biara Latin pada 2019.
Natal di Gereja Biara Latin pada 2019. /Sumber: The Electronic Intifada / Mohammed Al-Hajjar/

Baca Juga: Baru Menjabat Mensos, Tri Rismaharini Dituding Telah Langgar UU

"Kami dan Muslim di Gaza mengalami nasib yang sama," katanya.

"Muslim di Gaza tidak diizinkan mengunjungi Masjid al Aqsa untuk melakukan sholat atau mengunjungi tempat suci agama Islam."

Kamel Ayyad melanjutkan bahwa warga Kristen seperti Muslim di Gaza. “Umat Kristen Gaza juga dilarang mengunjungi tempat-tempat agama Kristen. Bahkan ketika krisis virus corona sudah berakhir, kami akan kembali ke situasi yang sama."

Baca Juga: Dokter Israel Temukan Peluru di Kepala Bocah Palestina

Baca Juga: Landasan Hidup Tri Rismaharini, Setinggi Apa Pun Jabatannya Kembali ke Rumah Tetap Ibu dan Istri

Dia juga menyesali penurunan jumlah umat Kristen Gaza. Fakta yang dia tunjukkan pada situasi keseluruhan di Gaza yang memiliki tingkat pengangguran dan kemiskinan tertinggi di dunia sebagai akibat langsung dari blokade Israel.

Sebelum intifada kedua dimulai pada tahun 2000, dia teringat akan suasana Natal yang meriah di Gaza. Di mana setiap tahun sebuah pohon Natal dinyalakan di Lapangan Prajurit Tak Dikenal.

Kamel Ayyad menyebutkan mendiang pemimpin Palestina, Yasser Arafat, secara khusus merayakan Natal setiap tahun bersama warga setempat.

Baca Juga: Bisa Perang Agama, Liga Arab Peringatkan Israel Agar Tidak Menganeksasi Tepi Barat Palestina

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini