SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden pertama RI, Soekarno disebut-sebut merupakan Presiden Indonesia yang miskin.
Kendati dirumorkan memiliki harta 57 ribu ton emas oleh Kronen Zeitung (sebuah koran Austria) pada 2012, hal itu tidak pernah bisa dibuktikan.
Bahkan, Proklamator Kemerdekaan Indonesia yang akrab disapa Bung Karno itu disebut beberapa kali meminjam uang kepada sahabatnya karena dirinya miskin.
Baru-baru ini, beredar sebuah isu dan foto kuintansi yang diterbitkan oleh Bank Negara Indonesia (BNI) yang berisikan utang Soekarno kepada pengusaha asal Aceh.
Isu itu menyebut Soekarno mempunyai utang 400 kg kepada pengusaha Aceh pada tahun 1941.
Isu itu disebarkan oleh akun Twitter @AcehPortrait pada 13 Juni 2022.
"BUKTI KWITANSI PRESIDEN INDONESIA SOEKARNO BERHUTANG 400 Kg EMAS PADA SEORANG PENGUSAHA (LEUBE ALI) REMPELAM, RAKIT GAIB, GAYO LUES MELALUI ANGGOTA BPUPKI PADA TAHUN (1941) DI TAKENGON ACEH TENGAH," tulis narasi akun tersebut.
"Bila orang tua telah tiada, maka hutang duniawi tanggung jwb ahliwaris," sambungnya.
Dalam foto yang diunggah, terlihat kertas berwarna merah seperti kuitansi dengan gaya penulisan lama yang dikeluarkan oleh BNI pada 30 Juni 1941.
Namun, setelah ditelusuri oleh SeputarTangsel.Com, isu yang dan foto BNI yang menerbitkan foto kuitansi utang Soekarno kepada pengusaha Aceh 400 kg emas adalah tidak benar dan keliru.
Faktanya, dikutip dari situs resmi BNI, Bank BUMN tersebut baru didirikan pertama kali pada tanggal 5 Juli 1946. Sementara itu, foto kuitansi yang beredar terkait utang Bung Karno pada 30 Juni 1941.
Selain itu, pada tahun 1941, penggagas pemikiran Marhaenisme itu masih dalam masa pengasingan kolonial Belanda di Bengkulu.***