Soal Video Lawas Haikal Hassan Sebut Soekarno 'Tukang Penjarain Ulama', Ruhut: Kebangetan Hina Proklamator

- 8 Februari 2022, 09:42 WIB
Ruhut Sitompul menanggapi video lawas Haikal Hassan sebut Soekarno 'tukang penjarain ulama'.
Ruhut Sitompul menanggapi video lawas Haikal Hassan sebut Soekarno 'tukang penjarain ulama'. /Tangkap layar YouTube Ruhut P Sitompul

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi PDIP, Ruhut Sitompul ikut buka suara terkait video lawas Pendakwah, Haikal Hassan yang menyebut Presiden pertama RI, Soekarno sebagai 'tukang penjarain ulama'.

Ruhut Sitompul mengungkapkan menunggu langkah hukum secara tegas dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo terkait pernyataan Haikal Hassan tersebut.

Pasalnya, Ruhut Sitompul mengatakan Haikal Hassan sebagai kadal gurun (kadrun) yang sudah keterlaluan karena menghina Proklamator RI, Soekarno.

Baca Juga: Munarman Diancam Pasal Hukuman Mati, Ali Syarief: Belanda Tak Berani Jerat Bung Karno karena Aktivitas Politik

Hal itu diungkapkan oleh Ruhut Sitompul melalui cuitan di akun Twitter @ruhutsitompul pada Selasa, 8 Februari 2022.

"Jenderal Polisi Mas L Sigit P, Kami Rakyat Indonesia tercinta sangat menunggu kapan kadrun2 yg sudah kebangetan menghina Proklamator Presiden RI pertama Bung Karno diambil tindakan hukum secara tegas MERDEKA," kata Ruhut Sitompul.

Sebelumnya, video lawas Haikal Hassan yang menyebut Soekarno 'tukang penjarain ulama' kembali beredar di media sosial. Video itu diunggah oleh akun Twitter @HASapardan pada Minggu, 6 Februari 2022.

Dalam video yang beredar, pendakwah yang akrab disapa Babe Haikal itu menceritakan mengenai Ijtimak Ulama yang diselenggarakan pada 11 September 1957 di Palembang.

Baca Juga: Usai Edy Mulyadi, Ruhut Sitompul 'Seret' Nicho Silalahi ke Kapolri: Kapan Ditangkap dan Ditahan?

Babe Haikal mengatakan Ijtimak Ulama itu merupakan Muktamar Ulama yang pertama kali dilaksanakan dengan dihadiri tokoh-tokoh penting seperti KH Isa Anshari, Buya Hamka, Natsir, Syafruddin Prawiranegara, Sutan Sjahrir, dan tokoh penting lainnya.

Lalu, dia mengungkapkan Bung Karno, sapaan akrab Soekarno, bersama PNI, PKI, dan Nasakom di Jakarta disebut menghina ulama yang sedang melaksanakan muktamar.

"Tahu apa yang terjadi di Jakarta? Tahu? Bung Karno bersama PNI-nya dan PKI-nya dan NASAKOM-nya, ngata-ngatain ulama yang sedang rapat dan sedang mukhtamar,” kata Haikal Hassan.

"Mereka menuduh, ulama yang sedang rapat itu, yang sedang muktamar itu sebagai amoral, kata Bung Karno,” sambungnya.

Baca Juga: Refly Harun Soroti Pengusiran Haikal Hassan: Ditolak Hanya karena Beda Orientasi Politik, Padahal Agama Sama

Haikal Hassan mengakui Bung Karno merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Namun, dia menekankan agar sejarah tidak boleh ditutup-tutupi dan menyebut Soekarno 'tukang penjarain ulama'.

"Bung Karno kan proklamator? Iye! Bung Karno berjasa, gue tahu! Bung Karno hebat? Setuju!  Tapi jangan lupa, Bung Karno tukang penjarain para ulama, bersama Nasakomnya," ujarnya.

"Silahkan bantah kalau bisa! Silakan bantah kalau bisa," tegasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x