Utang Luar Negeri Indonesia Rp5.759 Triliun, Rizal Ramli: Mas Jokowi, Mau Dibawa Kemana RI?

- 20 November 2020, 19:23 WIB
Rizal Ramli.
Rizal Ramli. /Foto: Twitter @RamliRizal/

SEPUTARTANGSEL.COM - Utang luar negeri Indonesia kian membengkak. Saat ini, diketahui mencapai sebesar Rp5.759 triliun.

Atas utang yang kian membengkak tersebut, Ekonom Rizal Ramli beri pertanyaan kepada Presiden Jokowi (Joko Widodo).

Rizal Ramli mempertanyakan kepada Jokowi, Indonesia akan dibawa kemana dengan utang yang bejibun itu.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Kapasitas Tes Covid-19 Indonesia Mendekati Standar WHO

Baca Juga: Habib Rizieq Berencana Menemui Ma'ruf Amin, Ada Apa?

Tidak hanya itu, Rizal Ramli juga menyindir bahwa untuk membayar bunga utang harus berhutang lagi.

Menurut Rizal Ramli, utang Indonesia saat ini sudah terlalu banyak dan berlebihan.

"Mas Jokowi, mau dibawa kemana RI? Surat utang bunganya semakin mahal. Untuk bayar bunga utang saja, harus ngutang lagi. Makin parah. Makanya mulai ganti strategi jadi “pengemis utang bilateral” dari satu negara ke negara lain, itupun dapatnya recehan, itu yg bikin ‘shock’," ujar Rizal Ramli melalui akun Twitter @RamliRizal.

Baca Juga: Viral Daihatsu Ayla Tabrak Honda CBR 1000RR SP: Ditawari Mobil dan Rumah, Korban Malah Pilih Damai

Baca Juga: Ferdinand Eks Demokrat Salahkan Anies, Gara-gara Pemprov DKI Disebut Bantu Acara Habib Rizieq

Memang seperti yang sudah diketahui Bank Indonesia (BI) per 17 November 2020 telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp342,52 T.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo pembelian surat utang ini adalah demi mendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Sinergi ekspansi moneter BI dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional terus diperkuat," ujar Perry saat konferensi pers virtul Rapat Dewan Gubernur periode November 2020, Kamis 19 November 2020.

Baca Juga: Soal Pencopotan Baliho, Pangdam Jaya: Saya Panglimanya, Jangan Ada yang Ganggu Persatuan di Jakarta

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Memperparah Angka Kekerasan Terhadap Anak di Indonesia

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat.

Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan III 2020 sebesar US$408,5 miliar atau setara Rp5.759 triliun (dengan kurs Rp14.100 per US$).

ULN terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar US$200,2 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$208,4 miliar.

Baca Juga: Kapolri Idham Azis Lantik Irjen Pol Fadil Imran Sebagai Kapolda Metro Jaya Gantikan Nana Sudjana

Baca Juga: Kang Sora Mengandung Anak Pertama, Hamil di Luar Nikah?

Pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir triwulan III 2020 tercatat sebesar 3,8% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,1% (yoy), terutama dipengaruhi oleh transaksi pembayaran ULN swasta.

Membengkaknya utang Indonesia saat ini, Jokowi sudah sering diingatkan Rizal Ramli agar bijaksana terhadap utang.

Baca Juga: Mampu Beradaptasi Dengan Covid-19, Ekonomi Indonesia 2021 Diyakini Positif

Baca Juga: Jimly Asshidiqie: Menghadapi Habib Rizieq, Negara Jangan Gunakan Ideologi dan Teologi Perang

Tak jarang Rizal Ramli memberikan statement keras untuk pemerintahan Jokowi agar tak sembarangan soal utang.

"Sebelum ada corona kita sudah mengalami krisis," ucap Rizal Ramli saat diundang di ILC pada 22 april 2020.

Artikel ini telah tayang di portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul: Utang Negara Bengkak, Jokowi Disindir Tajam Rizal Ramli: Mulai Ganti Jadi 'Pengemis Utang Bilateral'

Baca Juga: Vonis 14 Bulan untuk Jerinx SID, Berikut Fakta-fakta Menariknya

Rizal Ramli menunjukkan data grafik penanganan corona bila pemerintah Jokowi cepat mengambil tindakan.

Dalam penyampaiannya, Rizal menegaskan bahwa ekonomi Indonesia sudah berantakan sebelum datang pandemi coronavirus.***(portaljember.pikiran-rakyat.com /Yunia Permadani Putri E)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x