Penyelenggara 'Keukeuh', Politisi PPP Sarankan Reuni 212 Digelar Virtual

- 17 November 2020, 07:15 WIB
Peserta reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin 2 Desember 2019. Tahun ini PA 212 kembali akan menggelar reuni akbar meski masih dalam pembahasan
Peserta reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin 2 Desember 2019. Tahun ini PA 212 kembali akan menggelar reuni akbar meski masih dalam pembahasan /Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ama. /

SEPUTARTANGSEL.COM - Reuni 212 yang rutin digelar tiap tahun rencananya akan kembali digelar meski di tengah pandemi Covid-19.

Protes dan kritik terhadap acara itu pun datang dari berbagai kalangan, salah satunya dari kalangan politisi.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), Syaifullah Tamliha menyarankan agar acara yang diprakrasai sejak 2016 itu digelar secara virtual agar tidak menimbulkan kerumunan massa.

Baca Juga: Sistem Pangan Rentan Akibat Pandemi, Atasi dengan Sumber Pangan Lokal Non Beras

Baca Juga: Garet Southgate Disarankan Tinggalkan Kursi Manajer Timnas Inggris

Ia pun mengusulkan, pertemuan fisik digelar dengan jumlah peserta terbatas, sementara sisanya bergabung secara virtual.

"Akan lebih bermanfaat Alumni 212 menyederhanakan kegiatan tersebut dengan jumlah peserta yang terbatas dan sisanya dengan reuni daring atau virtual," kata Tamliha dalam pernyataan resminya, Senin 16 November 2020.

Tamliha mengatakan, sebagai salah satu wujud ajaran Islam Rahmatan Lil' Alamin atau rahmat bagi seluruh semesta, Reuni 212 seharusnya tidak membuat masyarakat menjadi resah.

Baca Juga: Jaksa Pinangki dan Suami Punya Perjanjian Pranikah, Memisahkan Harta Masing-masing

Baca Juga: Bangun Permukiman Dekat Al Quds, Palestina: Israel Menghancurkan Solusi Dua Negara

Karena itu pula, semestinya pelaksanaan Reuni 212 harus dilandasi kebijaksanaan dari penyelenggara.

Menurutnya, apabila Reuni 212 digelar secara virtual bisa menjadi jalan tengah dalam menggunakan teknologi untuk berdakwah dan masyarakat pun tak khawatir akan penyebaran Covid-19.  

"Saya berharap para Alumni 212 bisa bersabar diri bahwa saat ini kondisi semua negara sedang mengalami krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19. Maksimalkan penggunaan teknologi untuk saat ini dan para simpatisan 212 juga bisa saling terhubung dengan cara itu," tutur Tamliha.

Baca Juga: Yasonna Laoly: RUU Minuman Beralkohol Belum Masuk Prolegnas 2021, Tak Usah Polemik Berlebihan

Baca Juga: 5 Fakta Drake, Rapper Kanada yang Bikin Geger Karena Diisukan Meninggal

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Bernard Abdul Jabbar keukeuh menggelar Reuni 212 dengan konsep protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Meski banyak yang menolak dan menyarankan untuk ditunda, PA 212 berkeyakinan Reuni 212 bisa digelar meski di tengah pandemi.

Hal itu merespons Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, Adib Rofiuddin Izza yang berharap rencana reuni PA 212 ditunda.

Baca Juga: Pelanggaran Protokol Kesehatan Acara Habib Rizieq, Polri Panggil Anies Baswedan

Baca Juga: Sering Mengalami Cegukan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

"Kami sih insya Allah akan reuni tapi dengan menjaga protokol kesehatan ya dan ini insya Allah karena momennya 2 Desember. Makanya kami tetap tiap tahun gelar reuni pada 2 Desember," kata Bernard, Senin 16 November 2020.

Bernard menuturkan, tengah mencari alternatif lain apabila permohonan pelaksanaan reuni di Monas itu ditolak oleh Pemprov DKI Jakarta. Agenda reuni 212 diketahui rutin digelar di kawasan Monas saban tahun.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah