Baca Juga: Habib Rizieq Akan Pulang ke Indonesia, Mahfud MD: Kita Tidak Khawatir, Dia Bukan Khomeini
Euis Sunarti menyimpulkan berdasarkan data itu bahwa responden cenderung menunjukkan pola strategi coping pangan yang relatif sama.
Sebanyak tujuh sampai delapan dari 10 keluarga melakukan penghematan pengeluaran untuk pangan.
Disusul dengan membeli pangan yang lebih murah harganya yang dilakukan oleh enam hingga tujuh dari 10 keluarga.
Baca Juga: Oknum Polisi yang Melempar Anak Kucing ke Parit Akan Diberi Sanksi Etik
Baca Juga: PS5 Segera Diluncurkan, Ini Taksiran Harganya
Lalu sebanyak satu dari dua keluarga melakukan pengurangan jenis lauk yang dikonsumsi, mencari informasi bantuan pangan dan terakhir melakukan pengurangan porsi makan yang dilakukan oleh satu dari lima keluarga.
"Data tersebut menunjukkan besarnya masalah kesejahteraan keluarga saat pandemi COVID-19 terjadi," ujar Guru Besar bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga tersebut.
Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam rumah tangga, sehingga dapat menjadi indikator dasar kesejahteraan keluarga.
Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang Kedua, Ini Jadwalnya Kata Menaker