Sekjen PP Muhammadiyah Tanggapi Orasi Menantu Habib Rizieq dalam Aksi 211

- 3 November 2020, 19:53 WIB
Demo Kedutaan Prancis di Surabaya .
Demo Kedutaan Prancis di Surabaya . /Jurnal Presisi // M A Rahman - Jurnal Presisi

SEPUTARTANGSEL.COM - Orasi Menantu Habib Rizieq Shihab, Habib Muhammad Hanif Bin Abdurrahman Al Attas dalam aksi 211 kemarin mengundang berbagai komentar dari beberapa pihak.

Hanif menyebut remaja yang memenggal kepala guru di Prancis adalah pahlawan karena bereaksi untuk membela kehormatan Nabi Muhammad SAW.

Namun, Ormas PP Muhammadiyah memberi pandangan berbeda terhadap pernyataan Hanif tersebut.

Baca Juga: Pemkot Tangsel Tetapkan UMK 2021 Paling Lambat 21 November 2020

Baca Juga: Duh, Kampanye Terbuka Donald Trump Sumbang 30.000 Kasus Corona di AS

Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mut'i menilai pembunuhan terhadap guru sejarah yang memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad SAW itu adalah tindakan kriminal.

"Kalau umat Islam marah atas penghinaan Nabi Muhammad dan Islam adalah hal yang wajar. Akan tetapi Islam melarang umat Islam melakukan pembunuhan tanpa melalui proses peradilan atau dalam peperangan untuk membela. Pemenggalan kepala itu merupakan perbuatan kriminal," kata Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam pernyataan yang dirilis kepada wartawan, Selasa, 3 November 2020.

Baca Juga: 11 Pemain Positif Covid-19, Ajax Amsterdam Krisis Pemain di Denmark

Baca Juga: Mobil Produk Prancis di Indonesia, Dijual Murah-murah

Mu'ti kemudian menyebutkan apa yang dilakukan Rasulullah saat menghadapi orang yang mencaci maki beliau.

Mu'ti mengatakan Nabi Muhammad tidak membalas dengan tindakan kekerasan.

"Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad, beliau tidak melakukan tindakan kekerasan atau pembalasan terhadap orang-orang yang mencaci maki. Kita kecam pernyataan Macron tapi jangan pula membenarkan aksi kekerasan atas penghinaan Nabi Muhammad SAW," jelasnya.

Baca Juga: Sudah Disahkan Presiden dan Diunggah ke Laman Setneg, UU Cipta Kerja Masih Pula Bermasalah

Baca Juga: Siapa Pun Presiden AS Terpilih, Indonesia Akan Lakukan Ini

Mu'ti juga menjelaskan tata cara yang diajarkan dalam Al-Quran untuk membalas orang yang telah menyakiti. Seperti memaafkan hingga bertawakal.

"Sebagaimana yang disebutkan di dalam Surat Ali Imran 159 ada empat cara yang diajarkan oleh Islam: memaafkan, mengampuni, bermusyawarah, dan bertawakal. Bahkan, di dalam Surat Al-Maidah 32, disebutkan membunuh manusia yang tidak berdosa sama nilainya dengan membunuh seluruh umat manusia," jelasnya.

Sebelumnya, menantu Habib Rizieq Syihab, Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al Attas, menyebut pemuda yang memenggal kepala gurunya di Prancis sebagai pahlawan.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Tangsel November 2020, Lokasi dan Jam Pelayanan

Baca Juga: Harga Emas Antam 3 November 2020: Kembali di Atas Satu Juta per Gram

Hal itu disampaikan pada saat aksi unjuk rasa PA 212 dkk yang mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron di Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis, Jakarta Pusat (Jakpus).

"Saudara-saudara, yang pertama ingin saya sampaikan pada kesempatan kali ini, di Prancis ada seorang anak muda, yang marah karena gurunya memperlihatkan karikatur Rasulullah. Gurunya menghina Rasulullah, dan negara mendiamkan penghinaan tersebut. Akhirnya anak muda tersebut marah, Saudara. Saking marahnya anak muda tersebut, apa yang dia lakukan, dia tebas kepala gurunya," ujar Habib Hanif saat berorasi dari atas mobil komando di hadapan massa, di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 2 November 2020 kemarin.

"Sudahlah, saya nggak peduli. Dunia maya bilang anak muda itu teroris, saya tidak peduli. Apa yang mereka katakan, Saudara, tapi kami umat Islam, anak muda itu adalah pahlawan, Saudara. Allahu akbar, betul," teriak Habib Hanif. ***

 

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini